Banjir bandang yang melanda Tapanuli Selatan baru-baru ini menyebabkan duka mendalam bagi masyarakat. Dalam bencana tersebut, beberapa jenazah terpaksa dikuburkan tanpa identitas. Keputusan pemakaman massal dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) demi kesehatan dan keselamatan publik.
Pemakamannya berlangsung di kompleks Pemakaman PTPN IV Perkebunan Batang Toru. Sejak Minggu (30/11/2025), enam belas jenazah telah dimakamkan. Beberapa di antaranya tidak teridentifikasi setelah ditemukan terseret aliran Sungai Garoga yang membawa material lumpur dan kayu. Hal ini mengakibatkan jenazah terpendam dalam kondisi yang sulit diakses oleh petugas.
Mengapa Harus Cepat Memakamkan?
Kesehatan publik menjadi prioritas utama. Menurut Idam Halid Pulungan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapsel, pemakaman massal dilakukan mengikuti standar prosedur kebencanaan. Jika jenazah tidak segera dimakamkan, proses pembusukan dapat memicu risiko kesehatan.
Setelah kematian, proses pembusukan berlangsung cepat, terutama di lingkungan tropis. Tanda-tanda pembusukan muncul dalam waktu 24 hingga 72 jam. Dalam konteks ini, pemakaman dilakukan untuk menangkal risiko.
Risiko-Risiko yang Terkait
Ketidakpastian identifikasi menjadi masalah mendasar. Jenazah yang tidak segera ditangani akan mengalami kerusakan. Ini berpotensi membuat proses identifikasi semakin sulit bagi keluarga. Selain itu, penanganan jenazah yang sudah membusuk dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius bagi tim evakuasi.
Secara rinci, berikut adalah risiko dari penanganan jenazah yang tidak tepat waktu:
- Risiko Kesehatan: Jenazah yang membusuk dapat mencemari lingkungan.
- Kesulitan Identifikasi: Kondisi fisik jenazah yang memburuk menghambat proses identifikasi.
- Dampak Psikologis: Penemuan jenazah dalam kondisi yang lebih parah menimbulkan trauma bagi tim dan masyarakat.
Proses Pemulasaraan yang Telah Dilakukan
Meskipun jenazah tidak teridentifikasi, prosedur pemulasaraan tetap diikuti. Sebelum dimakamkan, jenazah dishalatkan (bagi yang beragama Islam) dan diolah secara sanitasi. Hal ini penting agar proses pemakaman menjaga martabat korban.
Dokumentasi identifikasi juga dilakukan. Setiap jenazah dicatat dengan detail, termasuk ciri fisik dan sampel. Tujuannya adalah untuk membantu identifikasi di kemudian hari, bila pihak keluarga datang mencari.
Kekuatan Hukum Pemakaman
Penerbitan surat keterangan kematian dan berita acara pemakaman penting bagi keluarga. Dokumen ini membantu dalam pengurusan administrasi, termasuk warisan. Prosedur ini memastikan bahwa meskipun dalam kondisi sulit, hak-hak keluarga tetap terlindungi.
Kesimpulan Situasi Darurat ini
Menghadapi bencana, keputusan pemakaman darurat memberikan pelajaran penting. Selain aspek kemanusiaan, tindakan ini menjaga agar kesehatan masyarakat tetap terjaga. Dalam situasi apapun, penanganan jenazah harus dilakukan secara bijak dan sesuai prosedur. Ke depannya, penting untuk terus meningkatkan upaya identifikasi agar tragedi serupa tidak terulang.





