10 Kuliner Legendaris di Semarang yang Wajib Dicicipi Saat Jelajahi Kota Lama

Melintasi jalan-jalan strategis seperti Simpang Lima hingga kawasan Kota Lama Semarang, aroma sedap kuliner tradisional mudah tercium di setiap sudut kota. Kota Semarang tak hanya dikenal dengan keindahan arsitektur dan sejarahnya, tetapi juga sebagai rumah bagi deretan kuliner legendaris yang menjadi bagian penting dari warisan budaya. Inilah sepuluh kuliner legendaris yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Semarang, berdasarkan data terpercaya dan kisah lintas generasi yang melekat kuat pada setiap hidangannya.

1. Lumpia Gang Lombok, Awal Cerita Lumpia Khas Semarang

Di kawasan Pecinan, tepatnya di Gang Lombok nomor 11, berdiri warung lumpia yang telah berusia lebih dari satu abad. Lumpia Gang Lombok kerap disebut sebagai cikal bakal lumpia legendaris di Semarang. Perpaduan isian rebung, udang, atau ayam yang dibalut kulit renyah merupakan simbol harmonisasi budaya Tionghoa dan Jawa. Setiap hari, antrean pembeli terlihat mengular, menandakan betapa bertahannya kuliner ini di hati warga Semarang dan para wisatawan.

2. Loenpia Mbak Lien, Inovasi Lumpia Sejak Masa Kolonial

Masih di jalur wisata lumpia, ada Loenpia Mbak Lien yang terkenal menghadirkan aneka varian kekinian seperti isi jamur, kepiting, hingga udang spesial. Namun, cita rasa tradisional tetap menjadi ciri khas utama sehingga membuat banyak orang kembali lagi. Kedai ini dikelola oleh generasi penerus keluarga peramu lumpia, mempertahankan resep legendaris sejak masa kolonial.

3. Tahu Gimbal Pak Man, Sajian Kaki Lima Penuh Cerita

Bagi pencinta jajanan kaki lima, wajib mampir ke warung Tahu Gimbal Pak Man di Jalan Plampitan nomor 54. Hidangan ini terdiri dari tahu goreng, lontong, tauge, serta gimbal udang yang disiram saus kacang bercampur petis. Kelezatan gimbal udang yang tetap renyah dan bumbu kacang dibuat segar setiap hari tetap menjadi alasan warung ini tak pernah sepi pembeli.

4. Soto Bangkong, Kuah Bening Favorit Pejabat dan Wisatawan

Soto Bangkong adalah ikon di kawasan Bangkong yang sudah eksis sejak dekade lima puluhan. Sajian ini menggunakan ayam kampung suwir, taburan bawang goreng, dan kuah bening yang gurih. Tidak hanya populer di kalangan warga lokal, banyak pejabat dan tokoh nasional sering singgah untuk menikmati kehangatan semangkuk soto ini.

5. Wingko Babat Cap Kereta Api, Oleh-oleh Manis Kota Lama

Kuliner satu ini mudah dikenali dari aroma kelapanya yang khas. Wingko Babat Cap Kereta Api di Jalan Cendrawasih nomor 14 menawarkan kue berbahan kelapa, gula, dan ketan yang dimasak dengan teknik tradisional. Nama ‘Cap Kereta Api’ merujuk pada keberadaan tokonya yang berdekatan dengan stasiun, menjadikannya mudah diingat oleh para pelancong yang ingin membawa oleh-oleh khas Semarang.

6. Bandeng Presto Juwana, Legenda Bandeng Bertulang Lunak

Di sepanjang Jalan Pandanaran, Bandeng Juwana Elrina dikenal sebagai pelopor bandeng presto dalam kemasan. Proses presto dengan bumbu rempah menjadikan bandeng lunak hingga ke tulang-tulangnya, memudahkan siapa saja untuk menikmatinya. Setiap potong bandeng yang dipresto di toko ini menggunakan ikan segar pilihan, seperti dijelaskan pemiliknya, agar kualitas selalu terjaga.

7. Mie Kopyok Pak Dhuwur, Menu Sarapan yang Ramah di Kantong

Dekat Stasiun Poncol, terdapat Mie Kopyok Pak Dhuwur yang melegenda. Semangkuk mie ini disajikan dengan tahu goreng, tauge, irisan lontong, dan siraman air bawang. Sensasi menyantap mie kopyok terasa ringan di perut, sehingga kerap menjadi pilihan sarapan para pekerja dan mahasiswa.

8. Tahu Pong Karangsaru, Cita Rasa Klasik Sejak Puluhan Tahun

Beralih ke camilan sore, Tahu Pong Karangsaru di Jalan Pringgading Raya nomor 11D menawarkan tahu goreng kopong dengan acaran lobak segar dan sambal kecap. Rahasia kerenyahan tahu ini adalah teknik penggorengan yang diwariskan turun-temurun sejak awal berdirinya warung, memperkaya cerita sejarah dalam setiap gigitan.

9. Nasi Gandul Pak Memet, Hidangan Merakyat Bernuansa Rempah

Meski berasal dari daerah Pati, nasi gandul telah menjadi bagian penting kuliner Semarang. Nasi Gandul Pak Memet di Jalan Dr. Cipto nomor 12 menghadirkan kuah kental dengan dominasi rasa manis dan gurih, dipadu potongan daging sapi empuk. Warung sederhana ini ramai dikunjungi pengunjung terbukti dari stok yang sering habis sebelum malam habis.

10. Asem-Asem Koh Liem, Rasa Khas yang Tak Tergantikan

Menu legendaris selanjutnya adalah asem-asem Koh Liem di Jalan Karang Anyar nomor 28. Hidangan ini menawarkan daging sapi dengan kuah bening yang asam segar dan harum bawang putih. Resep turun-temurun dari Koh Liem tetap menjadi alasan banyak orang datang kembali untuk merasakan keaslian racikan khas rumah.

Panduan Lengkap 10 Kuliner Legendaris Semarang:

No Nama Lokasi Keunikan
1 Lumpia Gang Lombok Gang Lombok No.11 Lumpia rebung tradisional, lebih dari 100 tahun
2 Loenpia Mbak Lien Gang Grajen, Jl. Pemuda Lumpia variasi isian modern
3 Tahu Gimbal Pak Man Jl. Plampitan No.54 Gimbal udang & bumbu petis
4 Soto Bangkong Kawasan Bangkong Soto ayam kampung kuah bening
5 Wingko Babat Kereta Api Jl. Cendrawasih No.14 Wingko babat panggang tradisional
6 Bandeng Presto Juwana Jl. Pandanaran No.57 Bandeng tulang lunak dengan bumbu rempah
7 Mie Kopyok Pak Dhuwur Jl. Tanjung No.18A, Poncol Mie kopyok sederhana dengan air bawang
8 Tahu Pong Karangsaru Jl. Pringgading Raya No.11D Tahu pong kopong dengan acar lobak
9 Nasi Gandul Pak Memet Jl. Dr. Cipto No.12 Kuah kental daging sapi dengan rempah
10 Asem-Asem Koh Liem Jl. Karang Anyar No.28 Asem-asem daging sapi kuah segar

Kuliner legendaris Semarang tak pernah lepas dari cerita perjuangan dan ketulusan para pelestari resep aslinya. Setiap hidangan, mulai dari lumpia hingga asem-asem, menjadi cermin keberagaman budaya dan kekuatan tradisi yang tetap lestari di tengah arus modernisasi kota. Jelajahi sudut-sudut kuliner ini saat berada di Semarang dan temukan pengalaman rasa yang tak terlupakan sepanjang perjalanan Anda di Kota Atlas.

Berita Terkait

Back to top button