
Ketekunan dalam peran ganda sebagai pendidik dan pengasuh anak tidak membuat Melda Amelia Rohana kehilangan fokus. Ia justru berhasil meraih predikat lulusan terbaik Program Studi Magister Pendidikan Sejarah di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta dengan indeks prestasi kumulatif sempurna 4,00. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa mengasuh dan mengajar bisa berjalan seimbang jika dijalani dengan semangat serta disiplin tinggi.
Melda adalah guru sejarah di SMAN 9 Malang sekaligus ibu dari satu anak. Setiap hari, ia harus membagi waktu antara pekerjaan sebagai pendidik dan tanggung jawab sebagai ibu di rumah. Selama menjalani perkuliahan magister, ia dihadapkan jadwal akademik yang padat dan tugas mengasuh anak. Disiplin dan konsistensi menjadi kunci utama agar semua peran dapat dijalani secara optimal, sebagaimana diungkapkannya sendiri.
Perjalanan Akademik Melda di UNJ
Motivasi Melda untuk melanjutkan studi ke jenjang magister lahir dari pengalamannya mengajar di sekolah inklusi. Interaksi sehari-hari dengan siswa dengan karakter dan latar belakang beragam mencetuskan keinginannya untuk mengembangkan media pembelajaran sejarah yang menarik bagi semua, termasuk siswa berkebutuhan khusus. Ia meyakini, pengetahuan yang lebih dalam sangat penting untuk menghadirkan pembelajaran inklusif yang relevan dengan kebutuhan zaman.
UNJ dipilih Melda karena memiliki akreditasi unggul serta akses ke sumber-sumber sejarah utama nasional. Lingkungan akademik yang mendukung dan fasilitas yang memadai mendorong Melda lebih percaya diri menjalani proses studi magisternya. Ia memulai studi di UNJ dengan berbagai tantangan karena harus tetap berdomisili di Malang, sehingga membutuhkan manajemen waktu dan energi yang baik.
Tanggung jawab sebagai ibu tidak membuat Melda menunda tugas akademik. Ia melatih diri untuk mencari waktu belajar di sela kewajiban rumah tangga. Manajemen waktu yang ketat dibangun agar tetap bisa mengikuti jadwal kuliah, menyelesaikan tugas, sekaligus mengasuh putranya. Melda juga aktif menulis artikel ilmiah, beberapa di antaranya telah terbit di jurnal terindeks Sinta 2 dan Sinta 3.
Inovasi dan Kontribusi untuk Pendidikan Sejarah
Sebagai seorang praktisi pendidikan, Melda mengembangkan Historical Integrated Module (HIMO) yang diujicobakan pada siswa kelas XI di Malang Raya. Modul ini dirancang agar pembelajaran sejarah lebih aplikatif dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. John Hattie, seorang pakar pendidikan dunia, menjelaskan bahwa inovasi dalam bahan ajar sangat efektif meningkatkan keterlibatan dan capaian siswa. Riset Melda membuktikan hal serupa pada konteks pendidikan sejarah lokal.
Pembahasan mengenai masa Cultuurstelsel, salah satu materi sejarah yang kompleks, menjadi bagian paling berkesan di penelitiannya. Melda menelusuri banyak arsip berbahasa Belanda untuk mendukung keabsahan data historis dalam karyanya. Proses ini memicu ketertarikan baru baginya untuk mempelajari bahasa asing dan memperluas wawasan akademik.
Berkomitmen membagikan ilmu, Melda ingin terus berinovasi sebagai guru pembelajar. Ia menegaskan pentingnya pendidikan sejarah yang memanusiakan dan memberi nilai tambah pada kemampuan siswa untuk memahami sejarah lokal serta keberagaman masyarakat Indonesia.
Strategi Melda Menyeimbangkan Peran Mengajar dan Mengasuh
Dalam keseharian, Melda menghadapi tantangan besar saat harus menuntaskan tugas kuliah mendekati tenggat waktu. Ia membagi waktu dengan prinsip prioritas berikut:
- Menyelesaikan tugas akademik saat anak beristirahat.
- Membuat jadwal belajar harian yang fleksibel, tetapi tetap disiplin.
- Melibatkan keluarga dalam proses belajar agar suasana mendukung.
- Memanfaatkan teknologi untuk mengakses referensi dan bahan ajar secara remote.
- Mengatur waktu istirahat agar fisik dan mental tetap prima.
Penerapan prinsip di atas membuat Melda mampu mengelola tanggung jawab besar sebagai ibu, guru, dan mahasiswa magister tanpa kehilangan fokus pada satu peran pun. Banyak perempuan menghadapi situasi serupa, sehingga kisah Melda memberi inspirasi bahwa disiplin dan dukungan keluarga sangat membantu keberhasilan studi.
Kontribusi di Dunia Akademik dan Prospek Masa Depan
Tidak hanya unggul di kelas, Melda juga berperan aktif menulis dan mempublikasikan karya ilmiahnya. Salah satu artikel risetnya terbit di jurnal terindeks nasional, memperlihatkan etos akademik tinggi serta dedikasinya dalam riset pendidikan sejarah. Integritas dan konsistensi Melda mendapatkan apresiasi dari para dosennya, sehingga menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 4,00.
Pencapaian lulusan terbaik ini menambah daftar panjang prestasi perempuan yang mampu membuktikan peran ganda, baik di sektor pendidikan maupun keluarga. Setelah lulus, Melda berencana kembali mengabdi di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sembari menyiapkan langkah studi doktoral untuk melanjutkan kiprahnya di bidang akademik.
Ia berharap ilmunya dapat diaplikasikan secara nyata untuk pendidikan sejarah yang inklusif di sekolah formal maupun non-formal. Integritas, kerja keras, dan kepedulian pada kebutuhan siswa menjadi nilai utama yang terus dipegang Melda dalam perjalanan karier dan panggilan hidupnya.
Melda menekankan bahwa keberhasilan ini bukanlah sebuah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru untuk terus berkontribusi pada dunia pendidikan. Motivasi dan pengalaman yang diperolehnya selama kuliah magister menjadi bekal utama untuk langkah-langkah selanjutnya.
Berbasis pengalaman nyata, Melda membuktikan bahwa dukungan keluarga, disiplin, dan komitmen kuat adalah modal utama agar peran sebagai guru dan ibu tetap sejalan. Sepak terjang Melda Amelia Rohana menjadi inspirasi banyak perempuan, guru, dan orang tua muda untuk tidak menyerah pada tantangan serta selalu berani meraih mimpi pendidikan setinggi mungkin.





