Polri: Angka Kecelakaan Lalu Lintas Turun di Semester I 2025 Berkat Strategi Polantas

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melaporkan penurunan signifikan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia selama semester pertama 2025. Data yang dirilis menunjukkan adanya penurunan kasus dari 72.638 kejadian pada tahun 2024 menjadi 70.749 kasus pada tahun 2025. Ini mencerminkan penurunan sebesar 2,60 persen, menunjukkan bahwa upaya bersama dalam meningkatkan keselamatan berlalu lintas berbuah positif.

Kepala Korlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menyebutkan bahwa penurunan ini adalah hasil dari komitmen dan kerja keras seluruh jajaran Polantas. Agus menekankan pentingnya konsistensi dalam menerapkan berbagai strategi untuk menekan angka kecelakaan, termasuk penegakan hukum dan kegiatan pencegahan yang komprehensif. "Penurunan ini adalah hasil dari komitmen bersama, kerja keras dan konsistensi seluruh jajaran Polantas," ungkap Agus dalam konferensi pers, Minggu (20/7/2025).

Selain penurunan jumlah kecelakaan, data juga menunjukkan pengurangan jumlah korban jiwa secara drastis. Korban meninggal dunia pada tahun 2024 tercatat sebanyak 13.781 jiwa, sementara pada tahun 2025 mengalami penurunan menjadi 11.262 jiwa atau sekitar 18,28 persen. Ini adalah pencapaian yang sangat signifikan dan menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil mulai membuahkan hasil.

Rincian Penurunan Angka Kecelakaan

  1. Total Kasus Kecelakaan:

    • 2024: 72.638 kasus
    • 2025: 70.749 kasus
    • Penurunan: 2,60 persen
  2. Korban Meninggal:

    • 2024: 13.781 jiwa
    • 2025: 11.262 jiwa
    • Penurunan: 18,28 persen
  3. Kecelakaan Tunggal:

    • 2024: 15.267 kasus
    • 2025: 13.238 kasus
    • Penurunan: 13,29 persen
  4. Korban Meninggal Kecelakaan Tunggal:

    • 2024: 1.063 jiwa
    • 2025: 956 jiwa
    • Penurunan: 10,07 persen
  5. Lakalantas Menonjol:

    • 2024: 771 kasus
    • 2025: 739 kasus
    • Penurunan: 4,15 persen
  6. Korban Meninggal Lakalantas Menonjol:
    • 2024: 215 jiwa
    • 2025: 201 jiwa
    • Penurunan: 6,51 persen

Agus juga menjelaskan bahwa penurunan ini tidak terjadi dengan sendirinya. Tindakan strategis dari jajaran Polantas, termasuk operasi penertiban terpadu, program komunikasi aktif dengan masyarakat, dan penegakan hukum terhadap kendaraan over dimensi dan overload, menjadi faktor pendukung utama. "Data ini bukan hanya statistik, tetapi nyawa yang terselamatkan," tuturnya.

Dalam konteks ini, Agus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung program-program keselamatan berlalu lintas. Dia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku di jalan. Upaya peningkatan awareness terhadap keselamatan lalu lintas diharapkan dapat menjaga tren positif ini dan terus menurunkan angka kecelakaan di masa depan.

Dengan penurunan angka kecelakaan yang signifikan ini, peluang untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa di jalanan terbuka lebar. Keberhasilan ini menjadi dorongan untuk lebih giat mempromosikan keselamatan berlalu lintas, sehingga kedepannya bisa terwujud budaya berkendara yang lebih aman dan bertanggung jawab di masyarakat.

Exit mobile version