Ibu Bersimpuh di Depan Denny Sumargo: Anaknya Tewas Mengenaskan di Tulang Bawang

Kasus pembunuhan mengenaskan yang menimpa Risky Alesha Zahra, seorang bocah berusia 9 tahun dari Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, menggugah perhatian publik. Zahra ditemukan tewas dengan kondisi yang sangat memilukan, tanpa busana dan mengalami kekerasan, pada Minggu malam, 22 Juni 2025, di salah satu kamar mes. Hingga kini, pelaku dari kasus ini belum tertangkap, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, terutama sang ibu.

Dalam podcast terbaru bersama Denny Sumargo, ibu Zahra menyampaikan kisah terakhir pertemuannya dengan putrinya yang tersayang. Ia menjelaskan bagaimana mereka menghabiskan waktu bersamaan sebelum Zahra pamit untuk mandi. “Dia sudah nyalim itu. Ya udah, Ibu hati-hati ya, Bu. Itu terakhir saya ngelihat dia pagi itu,” ungkapnya dengan suara bergetar. Namun, Zahra tidak kunjung kembali ke rumah setelah pamit. Keluarga yang mulai panik akhirnya melaporkan hilangnya Zahra kepada Ketua RT setempat dan berusaha mencarinya hingga larut malam.

Pencarian yang dilakukan oleh keluarga dan warga sekitar berakhir tragis ketika seorang warga menemukan jasad Zahra di dalam bedeng tempat Hariyanto tinggal. Kondisi tubuhnya sangat mengenaskan, dengan tanda-tanda kekerasan yang jelas. Ibu Zahra tak bisa menahan tangis saat mengetahui bahwa yang dimasukkan ke dalam kantong jenazah adalah anak semata wayangnya. “Tadi pagi masih ketemu, kok bisa dia ada di sini?” ucapnya penuh kegetiran.

Keluarga Zahra, terutama ibunya dan bibinya, merasa sangat terpukul dengan kehilangan ini. Dalam podcast tersebut, mereka meminta Denny Sumargo untuk membantu memviralkan kasus tersebut, agar pelaku segera tertangkap. “Tolong bener ya bang ya,” pinta sang ibu sambil bersimpuh di depan Denny, memohon agar kasusnya mendapatkan perhatian lebih dari pihak berwajib.

Hingga saat ini, proses penyelidikan belum memberikan hasil yang memuaskan. Sang ibu mengungkapkan bahwa sudah hampir satu bulan sejak kejadian, namun tidak ada kabar dari kepolisian mengenai perkembangan kasus ini. “Belum ada perkembangan. Belum ada,” katanya dengan nada penuh harap. Sebagai seorang tokoh publik, Denny Sumargo berjanji untuk menyuarakan kasus ini, berharap agar kasusnya tidak dilupakan dan mendapatkan perhatian yang sepatutnya.

Kisah Zahra mencerminkan realita yang menyedihkan tentang kekerasan terhadap anak di Indonesia. Setiap orang tua pasti merasa takut dan cemas melihat apa yang terjadi di sekitar mereka. Penanganan kasus pembunuhan anak harus menjadi perhatian banyak pihak agar kejadian serupa tidak terulang. Keluarga Zahra berharap agar kasus ini cepat terungkap, agar pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dari kisah Zahra, netizen pun menunjukkan empati mereka. Banyak komentar di media sosial yang menyuarakan dukungan kepada keluarga Zahra, memperlihatkan bahwa masyarakat tidak tinggal diam dalam menanggapi kasus tersebut. Duka kolektif ini menjadi bentuk kepedulian sosial terhadap keadilan di Indonesia, di mana perlindungan terhadap anak-anak seharusnya menjadi prioritas utama.

Kasus ini bukan sekadar berita tragis. Ini adalah panggilan untuk semua pihak terkait agar lebih memperhatikan kesejahteraan anak-anak dan melakukan tindakan yang tegas terhadap pelaku kekerasan. Perlu adanya kerjasama yang erat antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga hukum untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

Ketidakpastian yang dialami keluarga Zahra harus menjadi titik awal untuk mendorong keadilan. Di tengah rasa kesedihan mendalam, harapan agar pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya tetap berkobar. Denny Sumargo dan publik akan terus mengawal kasus ini, sebagai bentuk solidaritas kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Exit mobile version