UBUD Village Jazz Festival (UVJF) ke-12 akan digelar pada 1-2 Agustus 2025, menampilkan kekuatan musik jazz dari tujuh negara. Festival ini diharapkan menjadi perayaan budaya yang meriah, menawarkan pertunjukan jazz kelas dunia di tengah keindahan alam Ubud, Bali. Dengan lokasi yang strategis di Sthala, a Tribute Portfolio Hotel, festival ini berusaha menciptakan atmosfir yang intim dan memperkuat hubungan antarbudaya.
Menurut Anom Darsana, Co-Founder UVJF, festival tahun ini diharapkan lebih besar dan lebih berkesan. "Kami menyesuaikan diri dengan dinamika global untuk menciptakan pengalaman yang lebih optimal bagi musisi dan penonton," ujarnya. Sebelumnya, acara ini berhasil menarik sekitar 3.000 pengunjung dalam dua hari, dan kini jumlah pengunjung diprediksi akan meningkat 20% menjadi sekitar 4.000 orang.
Salah satu faktor utama peningkatan ini adalah partisipasi musisi dari delapan negara, termasuk Indonesia, Jepang, Prancis, Vietnam, Serbia, Jerman, dan Ceko. Hal ini menunjukkan betapa UVJF telah menjadi panggung jazz berskala global, berkat dukungan berbagai kedutaan dan lembaga kebudayaan. “Pertumbuhan festival ini adalah hasil dari lebih dari satu dekade dedikasi,” tambah Darsana.
Kurasi Visual dan Spasial
Setiap tahun, Ubud Village Jazz Festival juga memfokuskan perhatian pada aspek visual dan spasial. Untuk edisi kali ini, tema desain “Ruang Udara: The Space We Breathe” dan “The Space Between Sounds” mencerminkan esensi musik jazz, menggabungkan kehadiran dan hening dalam satu ruang yang harmonis. Kreasi ini dihasilkan oleh perancang dari Archimetriz Architect, Diana Surya dan Putu Klick Swantara, yang berusaha menciptakan pengalaman multisensori bagi pengunjung.
Line Up Musisi Internasional
UVJF ke-12 akan menampilkan musisi-musisi terkemuka dari dalam dan luar negeri. Beberapa di antaranya adalah:
- Makoto Kuriya Trio (Jepang) – Pianis jazz-fusion yang menggabungkan improvisasi emosional dengan pop global.
- Balawan Trio feat. Jiyestha (Indonesia) – Gitaris virtuoso Balawan dengan gaya jazz-rock dan gamelan.
- ROUGE (Prancis) – Trio piano yang menawarkan jazz modern dengan nuansa sinematik.
- Jazz Steps (Vietnam) – Duo yang mengekplorasi improvisasi dengan sentuhan musik rakyat Vietnam.
- SILK (Jerman) – Band funk-jazz berenergi dengan brass section yang dinamis.
- Galaxy Big Band (Indonesia) – Big band Jakarta dengan pendekatan jazz klasik yang modern.
Selain musisi internasional, juga terdapat sejumlah artis lokal seperti Astrid Sulaiman, yang tampil dalam format kuartet dengan vokalis, serta beberapa proyek jazz elektronik dan tradisional dari Indonesia. Kombinasi ini diharapkan dapat menarik perhatian pencinta musik dari berbagai kalangan.
Kemitraan Strategis
Acara ini tidak hanya bergantung pada musisi, tetapi juga dukungan dari Sthala, a Tribute Portfolio Hotel, yang menjadi mitra resmi untuk ketiga kalinya. Lasta Arimbawa, Multi-property General Manager Marriott International, menyatakan kebanggaannya dalam menjadi bagian dari festival ini. Keramahtamahan dan pengalaman kuliner yang ditawarkan di hotel dianggap sebagai bagian integral dari total pengalaman festival.
Dengan beragam pertunjukan dan semangat kreatif yang diusung, Ubud Village Jazz Festival ke-12 siap menjadi sorotan, baik bagi masyarakat lokal maupun pengunjung internasional. Festival ini tidak hanya sekadar perayaan musik, tetapi juga merupakan jembatan budaya dan kreativitas yang membawa serta berbagai elemen seni dalam satu wadah.





