Silfester Matutina Bantah Roy Panci Terkait Kasus Memfitnah JK

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, mengekspresikan rasa jengkel terhadap mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, yang kembali mengungkit kasus fitnah yang melibatkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Silfester, yang divonis 1,5 tahun penjara dalam kasus tersebut, merasa bahwa pengungkitan masalah ini tidak relevan dan hanya menambah kebisingan yang tidak perlu.

Dalam sebuah wawancara di Polda Metro Jaya, Silfester dengan tegas membantah klaim Roy Suryo yang menyebutnya berada di Batam dengan tujuan melarikan diri. Menurut Silfester, kehadirannya di Batam sebenarnya adalah untuk mengadvokasi masyarakat terkait kasus Rempang. “Saya bukan seperti Roy Suryo yang dua tahun lalu menggunakan kursi roda saat ditahan Polda Metro. Saya di sini untuk berbuat baik, bukan untuk melarikan diri,” ujarnya.

Silfester juga menegaskan bahwa hubungan antara dirinya dan JK telah pulih dan masalah tersebut telah diselesaikan secara damai. Dia mengaku telah bertemu dengan Jusuf Kalla beberapa kali, dan keduanya memiliki hubungan yang sangat baik. “Kasus hukum saya dengan Pak Jusuf Kalla sudah selesai dengan perdamaian. Tidak ada yang perlu diungkit lagi,” tambahnya. Meskipun proses hukum yang dijalani cukup berat, Silfester menyatakan bahwa tidak ada niatan dari pihaknya untuk mengungkit masalah pribadi di media.

Ia juga mengkritik tindakan Roy Suryo yang dianggapnya munafik karena bersikap seolah-olah menjadi intelijen. “Intinya, saya tidak melarikan diri ke Singapura seperti yang dituduhkan,” tegas Silfester. Menurutnya, informasi yang disebarkan oleh Roy mengenai keberadaannya telah membuat situasi semakin rumit.

Silfester berjuang melawan stigma negatif yang dituduhkan kepadanya dan berusaha menunjukkan bahwa dirinya memiliki integritas dalam menghadapi masalah hukum. Dia menegaskan bahwa tindakan fitnah hanya akan menambah kebingungan publik dan mengalihkan perhatian dari isu-isu yang lebih penting. Dalam konteks ini, Silfester menyatakan pentingnya menjaga kredibilitas dan reputasi masing-masing individu.

Meskipun Silfester telah menjalani proses hukum, dia merasa bahwa media dan publik tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap upayanya untuk melakukan klarifikasi. Hal ini membuatnya merasa terasing dalam isu yang seharusnya sudah selesai. “Sebenarnya, semua sudah sangat jelas. Hanya saja, media tidak meliput proses selanjutnya,” ungkapnya.

Sikap proaktif Silfester dalam mengonfrontasi isu ini menunjukkan bahwa ia berusaha untuk mengendalikan narasi yang beredar di masyarakat. Dalam situasi seperti ini, sangat penting bagi individu yang terlibat untuk tetap tenang dan memberikan penjelasan yang koheren agar tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan publik.

Ia pun berharap agar semua pihak dapat berhenti mengungkit permasalahan yang telah diselesaikan dan lebih fokus pada upaya membangun hubungan baik antar individu. “Kita semua perlu belajar untuk menerima dan memberi maaf. Tindakan fitnah tidak akan menyelesaikan masalah, justru hanya akan membawa badai baru,” pungkasnya.

Sebagai bagian dari agenda sosial, Silfester Matutina kini lebih fokus pada advokasi isu-isu masyarakat, termasuk kasus Rempang yang tengah hangat diperbincangkan. Dengan komitmen yang kuat, ia berharap dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan memperbaiki citra dirinya di mata publik.

Silfester benar-benar ingin menunjukkan bahwa perjalanan hidupnya tidak hanya diwarnai dengan kasus hukum, tetapi juga berkontribusi kepada masyarakat yang lebih luas. Ia bertekad untuk mengembalikan kredibilitas yang pernah terganggu dan melanjutkan perjuangannya untuk membawa dampak positif.

Exit mobile version