BMKG: 48% Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau, Waspada Dampaknya!

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa sebanyak 48% Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim kemarau. Pengumuman tersebut disampaikan dalam keterangannya pada Selasa, 5 Agustus 2025, yang menegaskan bahwa meskipun sebagian besar wilayah telah mengalami perubahan cuaca, masih ada dua daerah yang diprediksi berpotensi mengalami banjir.

Wilayah yang telah memasuki musim kemarau mencakup berbagai daerah, seperti sebagian kecil Bengkulu, Jakarta, Bali bagian utara, Nusa Penida, serta hampir seluruh wilayah Kalimantan, termasuk Kalimantan Barat, Tengah, dan Selatan. Selain itu, sejumlah tempat di Sulawesi, seperti Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan juga telah memasuki musim kemarau. Di Papua, wilayah Barat dan bagian timur juga tercatat mengalami kondisi yang sama.

BMKG merinci bahwa wilayah-wilayah lain yang sudah masuk ke musim kemarau adalah sebagian besar daerah Sumatera, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Jambi. Jawa Tengah, Jawa Timur, serta seluruh daerah DI Yogyakarta juga terdampak, ditambah dengan Kepulauan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang telah sepenuhnya memasuki musim ini.

Curah Hujan dan Proyeksi Pertanian

Dalam laporan terbaru, BMKG memberikan prediksi mengenai curah hujan untuk Dasarian III Juli 2025. Diperkirakan curah hujan akan bervariasi, dengan 73% wilayah berpotensi mengalami curah hujan rendah, 26% dengan curah hujan menengah, dan hanya 1% wilayah yang mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi. Wilayah dengan curah hujan tinggi ini meliputi sebagian kecil Bengkulu, Jawa Barat bagian selatan, dan Papua.

Beralih ke proyeksi untuk Dasarian I Agustus 2025, BMKG mencatat bahwa umumnya curah hujan di Indonesia akan berada pada kriteria rendah hingga menengah, berkisar antara 0 hingga 150 mm per dasarian. Namun, beberapa daerah tetap diwaspadai untuk mengalami hujan dengan kategori tinggi, termasuk sebagian kecil Aceh, Jawa Barat, dan Sulawesi.

Kewaspadaan Terhadap Banjir

Walaupun sebagian besar wilayah Indonesia telah masuk ke dalam musim kemarau, BMKG memperingatkan bahwa dua daerah masih berpotensi terdampak banjir. Wilayah tersebut adalah Maluku, yang meliputi Kota Ambon, Maluku Tengah, serta Seram Bagian Barat dan Timur. Selain itu, bagian dari Papua Barat, khususnya Sorong dan Sorong Selatan, juga berada di bawah perkiraan banjir.

Berdasarkan data tersebut, penting bagi warga di wilayah-wilayah berpotensi banjir untuk tetap waspada dan memonitor perkembangan cuaca. BMKG sangat merekomendasikan masyarakat untuk mengikuti informasi terkini dan bersiap menghadapi kemungkinan perubahan cuaca yang ekstrem.

Penyesuaian Pertanian dan Lingkungan

Situasi ini juga memiliki implikasi pada sektor pertanian dan lingkungan, mengingat beberapa daerah yang memasuki musim kemarau mungkin akan mengalami kekurangan air yang berpengaruh pada hasil panen. Petani di berbagai daerah diimbau untuk mempersiapkan langkah-langkah adaptasi yang diperlukan, termasuk pengelolaan sumber daya air secara lebih efisien.

Secara keseluruhan, BMKG terus memantau dan memberikan informasi terkini agar masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keselamatan dan keberlangsungan hidup, terutama di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin nyata. Ke depan, penting bagi semua pihak untuk saling berbagi informasi dan selalu waspada terhadap perkembangan cuaca yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Berita Terkait

Back to top button