Presiden Prabowo Lantik Jenderal Tandyo Budi Sebagai Wakil Panglima TNI

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi melantik Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam sebuah upacara yang berlangsung di Lapangan Suparlan Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu, 10 Agustus 2025. Pelantikan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat kepemimpinan militer di Indonesia.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah pejabat tinggi militer. Pelantikan ini menjadi momen bersejarah, karena posisi Wakil Panglima TNI terakhir kali dijabat oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi pada periode 26 Oktober 1999 hingga 20 September 2000. Jabatan ini sebelumnya dihapus oleh Presiden Abdurrahman Wahid dan dihidupkan kembali oleh Presiden Joko Widodo melalui revisi Peraturan Presiden.

Jenderal Tandyo Budi Revita, yang merupakan lulusan Akademi Militer 1991, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Dengan pengalamannya yang luas, dia akan memikul tanggung jawab besar dalam mengoordinasikan pembinaan kekuatan tri matra TNI, yaitu darat, laut, dan udara. Tugasnya adalah memastikan interoperabilitas di antara ketiga matra agar lebih efektif dalam menjalankan misi militer.

Dalam upacara pelantikan, Presiden Prabowo memberikan penyematan tanda bintang kepada Jenderal Tandyo, menandakan pengakuan akan jenjang karir dan dedikasi beliau selama ini. "Pelantikan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga langkah strategis untuk mengoptimalkan kinerja TNI dalam menjawab tantangan yang ada," ujar Prabowo saat memberikan sambutan.

Sejarah Jabatan Wakil Panglima TNI

Jabatan Wakil Panglima TNI, yang kini dipegang oleh Jenderal Tandyo, merupakan posisi yang dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas komando militer di Indonesia. Sebelumnya dihapus, jabatan ini dihidupkan kembali dalam konteks menghadapi dinamika keamanan regional dan global yang semakin kompleks. Pemulihan posisi ini menunjukkan bahwa pemerintah melihat pentingnya kepemimpinan yang kuat dan terkoordinasi dalam tubuh militer.

Peran dan Tanggung Jawab

Tugas utama Wakil Panglima TNI adalah mengoordinasikan semua operasi militer agar tercipta kerjasama yang baik antara TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Di samping itu, Wakil Panglima juga bertanggung jawab langsung kepada Panglima TNI dan Presiden, menjadikannya sebagai peran yang vital dalam struktur komando TNI.

Dengan pengalaman panjang yang dimiliki Jenderal Tandyo, diharapkan ia dapat memberikan kontribusi nyata dalam memodernisasi dan meningkatkan daya tempur TNI. Kemewahan posisi dan tanggung jawab ini diharapkan dapat mengoptimalkan sinergi antara ketiga matra demi mencapai visi pertahanan yang lebih kuat.

Refleksi dan Harapan

Pelantikan Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI tidak hanya menjadi momen penting bagi pimpinan TNI, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia. Dengan meningkatnya tantangan keamanan, baik domestik maupun internasional, harapan masyarakat kepada TNI juga semakin tinggi. Masyarakat menantikan perkembangan dari kebijakan dan strategi yang akan dijalankan di bawah kepemimpinan baru ini.

Kedepannya, banyak yang berharap agar Jenderal Tandyo mampu membawa TNI ke arah yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam menghadapi ancaman siber dan gejolak regional yang semakin kompleks. Keterlibatan TNI dalam mempertahankan kedaulatan negara diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif di bawah kepemimpinan beliau.

Sebagai catatan, penunjukan ini bukan hanya sekadar pelantikan biasa, tetapi mencerminkan langkah strategis yang diambil oleh pemerintahan Prabowo Subianto dalam memperkuat pertahanan negara. Dengan masa tugas yang diharapkan membawa perubahan signifikan, perhatian masyarakat akan tertuju kepada bagaimana Jenderal Tandyo mengemban tugas barunya dalam memastikan keamanan dan ketahanan nasional.

Berita Terkait

Back to top button