Klaim mengenai pembagian token listrik gratis dari PT PLN (Persero) melalui tautan pendaftaran saat ini sedang marak beredar di media sosial, khususnya Facebook. Informasi ini pertama kali diunggah oleh akun bernama “Listrik Indonesia” pada 7 Juli 2025. Dalam unggahannya, akun tersebut menyebutkan bahwa pemerintah dan PLN telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024, yang berlaku hingga 27 Agustus 2025, sekaligus mengajak publik untuk mendaftar dan mendapatkan promo token listrik gratis.
Namun, penting untuk menelisik kebenaran informasi ini. Melalui penelusuran yang dilakukan oleh TurnBackHoax.id, konfirmasi dari pihak PLN menjadi kunci. Gregorius Adi Trianto, Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, menegaskan bahwa PLN tidak pernah mengadakan promo voucher listrik gratis. “Terkait dengan promo voucher listrik gratis yang marak di media sosial, PT PLN (Persero) memastikan tidak pernah memberikan promo dimaksud,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Liputan6.com.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa informasi mengenai pembagian token listrik gratis yang beredar di media sosial bukan hanya tidak benar, tetapi juga dapat dianggap sebagai bentuk penipuan. PLN meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menanggapi informasi semacam ini dan mendukung upaya untuk melindungi masyarakat dari penipuan yang berpotensi merugikan.
Disarankan bagi masyarakat untuk selalu merujuk pada informasi resmi dari PLN. Salah satu cara mudah untuk mendapatkan info terbaru adalah dengan menggunakan aplikasi PLN Mobile, yang menyajikan halaman resmi untuk berbagai promosi dan informasi terkait layanan listrik.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada 8 Agustus 2025, unggahan yang mengklaim adanya promo listrik gratis telah mendapat respons cukup tinggi dengan 64 likes dan dibagikan oleh dua pengguna lain. Meskipun demikian, respons itu bukanlah indikasi validitas informasi yang disampaikan. Justru menunjukkan pentingnya upaya cek fakta dalam memahami kebenaran.
Beberapa masyarakat mungkin merasa terbuai dengan tawaran seperti itu, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Untuk itu, edukasi masyarakat tentang cara mengenali informasi yang valid menjadi semakin penting. PLN berkomitmen untuk meminimalisir informasi yang menyesatkan dan mengedukasi pelanggan agar lebih cermat dalam menerima setiap tawaran atau promo yang muncul.
Maraknya informasi bohong di media sosial memang menjadi tantangan tersendiri. PLN mencatat bahwa penipuan semacam ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga menciptakan kebingungan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak langsung mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
Pentingnya cek fakta dalam setiap informasi yang diterima sangat ditekankan. Masyarakat perlu skeptis terhadap penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Ulasan dan berita dari sumber terpercaya, selain aplikasi resmi, dapat menjadi tameng untuk menghindari penipuan.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai informasi yang beredar, diharapkan masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan layanan PLN dan tidak terjebak dalam bentuk penipuan yang dapat merugikan finansial dan mental mereka. PLN terus berageren untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan dengan masyarakat demi menciptakan kepercayaan serta keamanan dalam mengakses layanan listrik.





