Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (12/8/2025), dengan target indikatif sebesar Rp27 triliun. Lelang yang dibuka dari pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB ini bertujuan untuk mendukung pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025.
Dalam lelang ini, Kemenkeu menawarkan delapan seri SUN. Kupon yang ditawarkan dimulai dari 6,5 persen, dengan nominal per unit sebesar Rp1 juta. Sebanyak dua seri dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang akan dilelang adalah SPN12251112 yang jatuh tempo pada 12 November 2025 dan SPN12260813 jatuh tempo pada 13 Agustus 2026, keduanya menggunakan tingkat kupon diskonto.
Adapun enam seri Obligasi Negara yang turut ditawarkan dalam lelang ini antara lain:
- FR0109 – jatuh tempo pada 15 Maret 2031 dengan tingkat bunga tetap yang akan ditetapkan pada 12 Agustus 2025.
- FR0108 – jatuh tempo 15 April 2036 dengan kupon 6,5 persen.
- FR0106 – jatuh tempo 15 Agustus 2040 dengan kupon 7,125 persen.
- FR0107 – jatuh tempo 15 Agustus 2045, juga dengan kupon 7,125 persen.
- FR0102 – jatuh tempo 15 Juli 2054 dengan kupon 6,875 persen.
- FR0105 – jatuh tempo 15 Juli 2064 dengan kupon 6,875 persen.
Kemenkeu menetapkan target maksimal penawaran dalam lelang ini sebesar 150 persen dari target indikatif. Peserta lelang terdiri dari dealer utama, termasuk bank-bank besar nasional dan internasional, serta lembaga-lembaga keuangan seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI).
Setelah lelang selesai, penyetoran hasil lelang direncanakan dilaksanakan pada Kamis, 14 Agustus 2025. Dalam proses lelang, penawaran dapat dilakukan secara kompetitif maupun non-kompetitif melalui sistem yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Pelelangan SUN adalah bagian penting dari strategi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam APBN. Melalui instrumen ini, pemerintah berharap dapat menarik minat investor, baik lokal maupun internasional, untuk berpartisipasi. Dengan suku bunga yang sudah ditetapkan, diharapkan lelang hari ini akan berjalan dengan lancar dan dapat mencapai target yang diinginkan.
Keberhasilan lelang ini berpotensi memberikan dampak positif terhadap kestabilan pasar keuangan domestik. Selain itu, hasil dari lelang juga diharapkan dapat memperkuat kas negara untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur dan program-program sosial yang mendukung pertumbuhan ekonomi negara.
Kemenkeu terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung investasi dengan transparansi dan kredibilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Lelang SUN bukan hanya menjadi sarana untuk memperoleh dana, tetapi juga sebagai instrumen untuk memelihara kestabilan ekonomi makro.
Dengan adanya variasi dalam penawaran surat utang, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan berbagai jenis investor. Melalui langkah ini, Kemenkeu menunjukkan komitmen untuk menjaga disiplin fiskal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam mengelola utang dan memastikan penggunaan dana yang diperoleh dari lelang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.





