Walkot Bukittinggi: BAZNAS Mitra Strategis untuk Atasi Kemiskinan dan Berdayakan Umat

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menegaskan peran penting Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan umat. Pernyataan ini disampaikan saat pelantikan pimpinan BAZNAS Kota Bukittinggi untuk periode 2025-2030 di Balairung Rumah Dinas Wali Kota, yang dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA.

Ramlan mengatakan bahwa keberadaan BAZNAS sangat krusial dalam membantu menyelesaikan persoalan sosial yang dihadapi masyarakat. Ia berharap pimpinan baru yang dilantik dapat memperkuat tata kelola zakat yang profesional, transparan, dan akuntabel, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh mereka yang berhak. “BAZNAS adalah mitra strategis Pemerintah Kota Bukittinggi dalam membantu menyelesaikan persoalan sosial, kemiskinan, dan pemberdayaan ekonomi umat,” ucapnya.

Dalam setiap tahunnya, zakat yang dikelola BAZNAS Bukittinggi mencapai Rp2,8 miliar, di mana 80 persen di antaranya berasal dari zakat pegawai. Wali Kota menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan intervensi terhadap pengelolaan zakat, melainkan akan terus mendorong masyarakat untuk mempercayakan zakat mereka melalui BAZNAS. “Kami hanya mengimbau warga untuk kembali menyalurkan zakat melalui BAZNAS. Kita kembalikan kepercayaan terhadap BAZNAS Bukittinggi,” tegas Ramlan.

Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., juga memberikan apresiasi kepada kehadiran berbagai elemen masyarakat dalam pelantikan tersebut, yang dijadikan modal penting untuk memperkuat sinergi dalam pengelolaan zakat di daerah. “Alhamdulillah, pelantikan BAZNAS Bukittinggi dihadiri seluruh kekuatan di Bukittinggi. Ini modal yang sangat besar untuk menjalankan tugas,” katanya.

Kiai Noor menjelaskan bahwa amanah sebagai pengurus BAZNAS adalah sebuah tugas yang besar dan berat. Tugas ini mencakup pengumpulan zakat dari masyarakat, penyucian harta muzakki, serta mendistribusikan zakat kepada para mustahik sesuai dengan delapan asnaf yang telah ditentukan. BAZNAS juga terus melakukan pengembangan, dengan zakat yang dikelola di tingkat pusat mencapai Rp4 triliun.

Pengembangan program yang transparan menjadi prioritas utama. Kiai Noor berharap agar pengurus BAZNAS Bukittinggi yang baru dapat bekerja dengan aman, baik dari segi syar’i, regulasi, maupun keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat ini, lima pimpinan BAZNAS Kota Bukittinggi yang telah dilantik terdiri dari Yasril Rahmadian sebagai Ketua, bersama Masdiwar, Yandri Gusdianto Dt. Alang Batuah, Drs. Yasrul, MM., dan Donny Syahputra, SH.I., sebagai wakil ketua.

Pelantikan ini diharapkan dapat memberikan dorongan baru dalam pengelolaan zakat dan pemberdayaan ekonomi umat di Bukittinggi. Rangkaian kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam membawa ekspektasi masyarakat kepada BAZNAS agar dapat memainkan peran aktif dalam mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Dalam konteks pemerintahan daerah, keberadaan BAZNAS diharapkan tidak hanya menjadi lembaga penyalur zakat, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam mendorong program-program pemberdayaan masyarakat. Ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menghapus kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, BAZNAS tidak hanya mengandalkan sumbangan zakat dari pegawai negeri, tetapi juga melakukan kampanye dan edukasi kepada masyarakat untuk lebih proaktif dalam menyalurkan zakatnya. Dengan demikian, diharapkan kontribusi yang lebih besar dari masyarakat dapat dimanfaatkan untuk berbagai program sosial yang bermanfaat bagi umat.

Kehadiran dan kontribusi BAZNAS di Bukittinggi menjadi salah satu contoh nyata sinergi yang baik antara lembaga pemerintah dan organisasi sosial. Harapannya, kolaborasi ini bisa mengurangi angka kemiskinan dan memberdayakan ekonomi masyarakat secara lebih efektif.

Berita Terkait

Back to top button