Gempa Bumi Magnitudo 4.7 Mengguncang Bandung, Terasa hingga Ciamis dan Tasikmalaya

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4.7 mengguncang Kabupaten Bandung pada Rabu (13/8) sekitar pukul 08.32 WIB. Episenter gempa terletak di koordinat 7.66 LS dan 107.15 BT, tepatnya 82 kilometer arah barat daya Kabupaten Bandung dan pada kedalaman 37 kilometer. Getaran gempa ini terasa hingga ke wilayah Ciamis dan Tasikmalaya, membuat warga di daerah tersebut cukup terkejut dan segera keluar dari rumah untuk mencari tempat aman.

Beberapa warga yang merasakan guncangan mengungkapkan pengalaman mereka. Ujang Herman, seorang warga di Cikoneng, berusia 60 tahun, mengaku bahwa getaran gempa membuat keluarga dan anak-anak sekolah panik. “Warga langsung keluar rumah berdatangan. Mereka semua berusaha menyelamatkan diri, tetapi setelah itu, aktivitas kembali normal,” ujar Ujang. Pernyataan ini juga didukung oleh Asep, seorang warga 40 tahun dari Tasikmalaya, yang menambahkan bahwa gempa juga terasa di daerahnya. “Saya melihat lemari es bergetar dan lampu bergoyang. Namun, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan di Tasikmalaya,” tuturnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Azis Riswandi, menjelaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. “Relawan kami sedang melakukan pendataan di lapangan untuk memastikan ada atau tidaknya kerusakan akibat gempa. Namun, situasi di Tasikmalaya masih terpantau normal,” jelasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal, berhubungan dengan aktivitas sesar aktif bawah laut. Berdasarkan Skala Intensitas MMI, dampak guncangan dirasakan di beberapa daerah, seperti Tegalbuleud dan Garut dengan skala III MMI, yang menunjukkan bahwa getaran cukup kuat serta terasa nyata di dalam rumah.

Dalam laporan BMKG, wilayah Pangalengan, Pelabuhan Ratu, Tasikmalaya, hingga Cianjur merasakan skala II-III MMI. Masyarakat di lokasi tersebut merasakan getaran yang ringan, meskipun tidak menimbulkan kepanikan yang signifikan. Meski lokasi pusat gempa tidak jauh dari kawasan padat penduduk, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai akibat dari guncangan tersebut.

Pengamatan masyarakat menunjukkan bahwa meskipun gempa tidak menimbulkan kerusakan, hal ini menunjukkan perlunya kesiapsiagaan yang lebih baik terhadap bencana. Pelibatan relawan BPBD dalam pendataan adalah langkah positif, meskipun situasi masih tergolong aman. Masyarakat di daerah yang terkena dampak diharapkan tetap waspada dan selalu siap menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan.

Sebagai informasi tambahan, BMKG secara rutin memberikan peringatan terkait potensi bencana, terutama untuk daerah-daerah yang berada dalam jalur seismik aktif. Dengan adanya edukasi dan informasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih tenang dalam menghadapi situasi seperti ini dan tahu langkah-langkah yang perlu diambil jika terjadi guncangan yang lebih serius di masa mendatang.

Kesiapsiagaan dan pendidikan tentang bencana kepada masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan oleh fenomena alam seperti gempa bumi.

Berita Terkait

Back to top button