Malam Tasyakuran Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di Kota Tegal dipimpin oleh Wali Kota Dedy Yon Supriyono, yang mengajak masyarakat untuk memperkuat semangat gotong royong dan persatuan. Acara ini berlangsung di Pendopo Ki Gede Sebayu, Komplek Balai Kota Tegal, pada tanggal 16 Agustus 2025 dan dihadiri oleh berbagai elemen penting, termasuk Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyyatul Muthmainnah dan Forkopimda setempat.
Dalam sambutannya, Dedy Yon menekankan bahwa momentum perayaan HUT RI ke-80 seharusnya menjadi titik tolak bagi warga Tegal untuk menuju Indonesia yang lebih adil, makmur, dan bermartabat. “Mari kita jadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk merawat dan menjaga warisan kemerdekaan yang telah kita peroleh dengan kerja nyata,” ucapnya.
Wali Kota juga menjelaskan mengenai tema HUT RI ke-80 yang mengusung pesan “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Ia menguraikan empat pilar penting dari tema tersebut. Pertama adalah persatuan, di mana Dedy Yon menggarisbawahi pentingnya bersatu untuk menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Persatuan dianggap sebagai kunci untuk melawan segala bentuk perpecahan.
Kedua adalah berdaulat, yang menunjukkan sikap Indonesia sebagai bangsa mandiri yang tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun dalam hal politik, ekonomi, dan budaya. Dedy Yon menekankan bahwa kedaulatan adalah hak fundamental bangsa yang harus dijaga.
Ketiga adalah kesejahteraan rakyat. Menurut Dedy Yon, kemerdekaan sejati hanya dapat dirasakan ketika rakyat hidup sejahtera. Ia mengajak semua pihak untuk memastikan pembangunan yang adil dan pelayanan publik yang merata, serta kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil.
Keempat adalah visi Indonesia Maju, yang mencakup aspirasi untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlak tanpa meninggalkan siapa pun dalam ketertinggalan. “Indonesia yang maju adalah yang mampu beradaptasi dan bersaing dalam perkembangan global,” jelasnya.
Acara tasyakuran ini juga diisi dengan tausiyah hikmah yang disampaikan oleh KH. Labib Shodiq. Dalam tausiyahnya, ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kekeluargaan di tengah keragaman yang ada. Penekanan pada nilai-nilai spiritual dan sosial ini diharapkan dapat semakin menguatkan jalinan kebersamaan antar warga Kota Tegal.
Sebagai simbolisasi perayaan, acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Wali Kota Tegal, yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah, serta Forkopimda Kota Tegal. Aksi ini tidak hanya merupakan tradisi, tetapi juga lambang syukur dan harapan untuk kemajuan bersama.
Wali Kota Dedy Yon mengingatkan bahwa semua ini merupakan tugas bersama untuk membangun kota yang lebih baik. Dengan gotong royong dan semangat persatuan, harapannya Kota Tegal dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Acara tasyakuran ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Tegal untuk tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga untuk berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Upaya membangun rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap negeri ini penting untuk dikuatkan, demi masa depan yang lebih baik.
Dengan semangat yang dicanangkan melalui tasyakuran ini, diharapkan masyarakat bisa semakin peka terhadap isu-isu sosial, politik, dan ekonomi, serta aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah demi tercapainya cita-cita bersama.





