Ustaz Das’ad Latif mengungkapkan pentingnya rasa syukur bagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) karena merupakan satu-satunya partai politik di Indonesia yang dipimpin oleh generasi muda. Pernyataan ini disampaikan dalam tausiyah yang berlangsung di acara doa bersama yang diadakan PSI untuk memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2025.
Menurut Ustaz Das’ad, kepemimpinan anak muda dalam PSI menjadi keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan partai politik lainnya. Ia mendorong kader PSI untuk lebih bersyukur atas keunikan ini dengan mengajak mereka untuk membandingkan dengan ketua umum partai lain yang umumnya berasal dari generasi yang lebih tua. “Coba lihat ketua umum partai lain, maka kita harus bersyukur karena kita punya ketum anak muda,” tegasnya.
Dalam paparan selanjutnya, Ustaz Das’ad menyampaikan bahwa sejarah Islam tidak terlepas dari kontribusi generasi muda. Ia menyebutkan sosok Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang sudah mapan secara ekonomi di usia muda. “Muhammad SAW 40 tahun anak muda, Abu Bakar Sidiq anak muda, Usman bin Affan anak muda,” ujarnya, seraya menekankan pentingnya generasi muda memahami tanggung jawab yang datang seiring dengan posisi mereka di dalam partai.
Namun, Ustaz Das’ad juga memberikan peringatan yang penting kepada kader PSI. Ia menekankan agar generasi muda tidak menjadikan partai sebagai ladang untuk mencari keuntungan pribadi. “Sementara partai hadir untuk menjunjung tinggi martabat bangsa dan negara, bukan memeras negara,” ungkapnya. Ia mengingatkan, jika ada individu yang masuk partai hanya untuk mencari uang, maka sebaiknya menjadi pengusaha saja dan tidak terlibat di dalam partai politik.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai petinggi PSI, termasuk Ketua Umum Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, serta jajaran pengurus lainnya seperti Sekjen Raja Juli Antoni dan Dewan Pembina Grace Natalie. Kehadiran para petinggi ini menunjukkan komitmen PSI dalam mengupayakan arah kepemimpinan yang sesuai dengan aspirasi generasi muda.
Pesan Ustaz Das’ad untuk kader PSI menggarisbawahi perlunya integritas dan etika dalam berpolitik. Ia mengingatkan bahwa dengan posisinya yang mengutamakan idealisme, PSI seharusnya berfokus pada tujuan mulia melayani rakyat dan bukan sekadar mencari keuntungan pribadi. “Kalau ada orang berpartai cari uang, dia akan gunakan partainya merampok negara,” tambahnya, seakan memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan moral yang dihadapi generasi muda dalam dunia politik saat ini.
Selain itu, Ustaz Das’ad juga menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik dalam sebuah partai politik tidak hanya tergantung pada usia, tetapi juga pada moralitas dan komitmen dalam memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Ia berharap generasi muda dapat menghadapi tantangan ini dengan bijak dan tetap pada jalur yang benar.
Acara doa bersama ini diakhiri dengan harapan agar PSI dapat menjadi contoh teladan bagi partai-partai lainnya di Indonesia. Dengan kepemimpinan yang diisi oleh generasi muda, PSI diharapkan dapat mendorong perubahan positif dalam sistem politik Indonesia. Pesan-pesan yang disampaikan oleh Ustaz Das’ad menjadi pengingat bahwa perjalanan politik yang sehat harus berlandaskan pada prinsip etika dan pengabdian, serta bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi.
