Dasco: Pengusaha dan Masyarakat Harus Berani Putar Lagu, Solusi Royalti Segera

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak ragu memutar lagu meskipun di tengah polemik mengenai royalti musik. Dalam penjelasannya yang disampaikan pada Selasa (19/8/2025), Dasco memastikan bahwa solusi untuk permasalahan royalti ini akan segera diumumkan. “Putar saja, tunggu pengumuman satu-dua hari ini. Ada peraturan menteri yang sedang disiapkan. Menurut saya, masih dalam batas kewajaran,” ujarnya.

Dasco menegaskan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berkomitmen untuk menyelesaikan isu ini dengan langkah-langkah tegas. Dia mengungkapkan bahwa penerapan royalti musik saat ini telah melampaui batas yang wajar. “Sebenarnya, royalti hak cipta itu untuk penciptanya, tetapi penerapannya belakangan ini sudah di luar kewajaran,” tambahnya.

Polemik mengenai royalti musik semakin memanas setelah Undang-Undang Hak Cipta menjadi perhatian publik di media sosial. Di satu sisi, undang-undang ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan terhadap hak moral dan ekonomi pencipta lagu. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran di kalangan pelaku usaha kecil, seperti pemilik kafe dan musisi panggung, yang merasa terbebani dengan kemungkinan harus membayar royalti hanya karena memutar atau membawakan lagu.

Beberapa pelaku usaha bahkan dilaporkan mengambil langkah ekstrem dengan menghentikan pemutaran lagu dan beralih ke suara alam untuk menghindari potensi pelanggaran royalti. Langkah ini menunjukkan dampak nyata dari kebijakan yang kurang seimbang, yang berpotensi menghancurkan ekosistem industri musik di tanah air.

Sorotan juga datang dari Mahkamah Konstitusi. Dalam sidang perkara nomor 37/PUU-XXIII/2025, Hakim Arief Hidayat mengingatkan bahwa penerapan aturan secara tekstual bisa mengakibatkan konsekuensi yang ekstrem. Ia memberikan contoh, jika royalti diterapkan secara ketat, maka WR Supratman – pencipta lagu “Indonesia Raya” – bisa menjadi orang terkaya di Indonesia karena lagu tersebut dinyanyikan oleh seluruh rakyat secara terus-menerus.

Dalam konteks ini, Dasco berharap agar semua pihak tidak takut untuk memutar lagu, terutama menjelang pengumuman aturan baru terkait royalti. Menurutnya, langkah-langkah yang akan diambil oleh DPR dan kementerian terkait bisa menjadi solusi efektif untuk menyeimbangkan kepentingan pencipta lagu dan pelaku usaha.

Hal ini penting untuk menjaga industri musik yang sedang mengalami perkembangan, sekaligus memastikan hak pencipta lagu tetap dihargai. Dengan peraturan yang lebih adil dan transparan, diharapkan para pemilik usaha dapat melanjutkan kegiatan mereka tanpa ketakutan akan sanksi.

Sebagai bagian dari upaya untuk menanggulangi masalah ini, Dasco menekankan perlunya dialog antara semua pemangku kepentingan, termasuk pencipta lagu, pelaku usaha, dan lembaga pemerintah. “Kita harus sama-sama mencari nanti jalan keluar yang baik untuk semua,” kata Dasco.

Kompetisi di industri musik tidak hanya terbatas pada aspek finansial tetapi juga mencakup keberagaman budaya dan kreativitas. Dengan aturan yang lebih proporsional, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang kondusif bagi para musisi untuk berkarya sekaligus bagi pengusaha untuk berinteraksi dengan musik.

Sebagai langkah ke depan, masyarakat diharapkan dapat bersabar menanti keputusan yang akan diambil. Dengan demikian, situasi saat ini dapat ditangani dengan lebih bijaksana tanpa mengorbankan hak dan kepentingan semua pihak yang terlibat dalam industri musik.

Exit mobile version