Bansos PKH dan BPNT Tahap 3 Agustus 2025 Masih Cair, Ini Cara Cek dan Pencairannya

Penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 3 untuk bulan Agustus 2025 masih terus berjalan di seluruh Indonesia. Pemerintah memastikan bahwa proses pencairan bansos ini dilakukan secara bertahap sejak awal Agustus dan akan berlangsung hingga seluruh keluarga penerima manfaat memperoleh haknya sesuai jadwal masing-masing daerah.

Apa Itu Bansos PKH dan BPNT Agustus 2025?

Program PKH adalah bantuan tunai bersyarat yang diberikan kepada keluarga miskin dan rentan sosial dengan anggota yang memenuhi kriteria khusus. Kelompok yang mendapat perhatian dalam PKH ini meliputi ibu hamil, balita, anak usia sekolah, lansia, serta penyandang disabilitas berat. Pembayaran bansos PKH dilakukan empat kali dalam setahun, yakni setiap tiga bulan sekali.

Sementara itu, BPNT adalah bantuan sosial yang diberikan dalam bentuk saldo elektronik. Saldo tersebut dapat digunakan oleh penerima untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, telur, dan bahan pangan lainnya melalui e-warung yang sudah ditunjuk pemerintah. Skema ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan pangan keluarga penerima dapat terpenuhi secara tepat dan terukur.

Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT Tahap 3 Agustus 2025

Bagi masyarakat yang ingin memeriksa apakah terdaftar sebagai penerima bansos PKH atau BPNT tahap 3 bulan Agustus 2025, pengecekan dapat dilakukan melalui situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos) dengan langkah berikut:

  1. Buka laman resmi cekbansos.kemensos.go.id.
  2. Pilih provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan sesuai alamat pada KTP.
  3. Isi nama lengkap sesuai KTP.
  4. Masukkan kode captcha yang tampil.
  5. Klik tombol “Cari Data”.
  6. Jika data terdaftar, informasi mengenai jenis bantuan serta status pencairan akan ditampilkan secara lengkap.

Metode ini memudahkan calon penerima atau masyarakat umum untuk mengecek keabsahan data dan status bantuan secara transparan.

Cara Cek Status Pencairan Bansos PKH dan BPNT Melalui Aplikasi SIKS-NG

Selain menggunakan situs web, masyarakat juga dapat memantau status pencairan bansos melalui aplikasi SIKS-NG Online. Aplikasi ini resmi dirilis Kemensos untuk memudahkan akses informasi program bansos. Berikut cara penggunaannya:

  1. Unduh aplikasi SIKS-NG Online di Google Play Store.
  2. Login dengan memasukkan nomor HP atau username yang sudah terdaftar.
  3. Masukkan password yang dikirimkan melalui SMS.
  4. Pilih jenis bantuan: PKH atau BPNT.
  5. Lihat status pencairan; jika muncul nominal saldo, artinya bantuan sedang diproses.
  6. Lakukan verifikasi rekening jika diminta oleh aplikasi.
  7. Setelah verifikasi rekening selesai, Surat Perintah Membayar (SPM) akan diterbitkan.
  8. Dana bansos akan masuk ke rekening penerima dalam jangka waktu 1–7 hari kerja setelah SPM terbit.

Dengan memanfaatkan teknologi ini, penerima bansos dapat memperoleh informasi secara real-time dan menghindari ketidakjelasan terkait proses pencairan dana.

Hati-Hati dengan Penipuan Berkedok Bansos

Pemerintah terus mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap upaya penipuan yang mengatasnamakan program bansos PKH dan BPNT. Masyarakat disarankan hanya mengakses situs dan aplikasi resmi Kemensos serta tidak membagikan data pribadi kepada pihak yang tidak jelas atau melalui tautan mencurigakan. Waspada terhadap modus penipuan sangat penting agar bantuan yang diterima benar-benar diperuntukkan bagi yang berhak dan tidak menimbulkan kerugian.

Informasi resmi mengenai bansos PKH dan BPNT terbaru dapat terus dipantau melalui laman Kemensos dan berbagai saluran komunikasi resmi pemerintah agar masyarakat tidak ketinggalan update jadwal pencairan atau ketentuan terbaru.

Penyaluran bansos tahap 3 Agustus 2025 menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial kepada keluarga miskin dan rentan di Indonesia. Kesinambungan program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembentukan lapisan sosial yang lebih kuat di tengah tantangan ekonomi saat ini.

Exit mobile version