Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer baru-baru ini terlibat dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 21 Agustus 2025. Penangkapan ini menyoroti karier politik dan sejumlah kontroversi yang melibatkan dirinya selama menjabat. Noel, sapaan akrabnya, dikenal tidak hanya karena kedudukan administratifnya tetapi juga sejumlah pernyataan dan tindakan yang memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Kontroversi Terkait Pencopotan Jabatan
Salah satu momen krusial dalam karier Noel adalah pencopotannya sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra pada tahun 2022. Ia mengaku mengetahui pencopotan tersebut, namun tidak mendapatkan penjelasan yang memadai. Banyak yang menduga pencopotan ini berkaitan dengan kesaksiannya dalam sebuah kasus hukum, menunjukkan adanya dinamika politik yang kompleks di sekitar lingkaran Presiden Joko Widodo.
Laporan Terhadap Dosen UNJ
Noel kembali menarik perhatian ketika melaporkan Ubedilah Badrun, seorang dosen Universitas Negeri Jakarta, ke Polda Metro Jaya. Ubedilah sebelumnya melaporkan dua putra Presiden Jokowi ke KPK terkait dugaan korupsi. Menanggapi laporan tersebut, tindakan Noel dianggap sebagai respons yang berlebihan dan terburu-buru, menciptakan ketegangan di ranah akademis dan politik.
Debat Sengit di Talk Show
Perdebatan antara Noel dan politikus PDIP Deddy Sitorus pada Maret 2024 juga menjadi sorotan. Diskusi yang awalnya berfokus pada pemilu berubah menjadi perdebatan panas tentang dinasti politik, hingga keduanya hampir terlibat baku hantam. Insiden ini membuktikan bahwa Noel, meski menjabat sebagai wakil menteri, tidak lepas dari konflik dan rivalitas di ranah politik.
Pernyataan Mengenai Warga yang "Kabur"
Salah satu pernyataan Noel yang paling kontroversial adalah reaksi tidak seriusnya terkait dengan tagar "#KaburAjaDulu" yang muncul di media sosial. Saat itu, ia menyarankan agar warga yang ingin pergi mencari pekerjaan di luar negeri sebaiknya tidak kembali. Pernyataan ini menimbulkan kritik, terutama mengingat tantangan yang dihadapi dalam pasar kerja domestik. Banyak yang menganggap sikapnya tidak sensitif dan mencerminkan kurangnya empati terhadap kondisi lapangan kerja di dalam negeri.
Berseteru dengan Alumni 212
Sebelum terlibat dalam OTT KPK, Noel juga terlibat dalam konflik dengan Persatuan Alumni 212. Pada tahun 2019, ia mengeluarkan pernyataan yang membuat marah kelompok ini, menyebut mereka sebagai "penghamba uang." Tindakan ini membawa Noel ke ranah hukum, dengan pengaduan mengenai pencemaran nama baik dan penistaan agama.
Lonjakan Harta Kekayaan
Dilaporkan juga bahwa harta kekayaan Noel meningkat drastis dari Rp2,9 miliar saat masih menjabat sebagai komisaris menjadi Rp17,6 miliar saat menjabat Wamenaker. Lonjakan ini menambah kontroversi seputar dirinya dan semakin memperkuat spekulasi tentang kemungkinan praktik korupsi yang melingkupinya.
KPK belum mengungkap detail pasti dari kasus yang menjerat Noel dalam OTT terbaru ini. Namun, penangkapannya menggambarkan kompleksitas dan tantangan yang harus dihadapi oleh pejabat publik dalam menjalankan tugasnya. Keberadaan kasus ini tidak hanya menyoroti masalah integritas dalam pemerintahan tetapi juga dampaknya terhadap persepsi masyarakat terhadap politik dan kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia.
Seiring berkembangnya berita ini, masyarakat cukup menunggu tindakan dan pernyataan resmi dari KPK serta pemerintah terkait kasus yang menyangkut Immanuel Ebenezer.





