Foto Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer yang viral di media sosial menunjukkan dirinya terbaring dengan alat elektrokardiogram (EKG) di tubuhnya. Menanggapi hal ini, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo mengonfirmasi bahwa foto tersebut tidak diambil di Gedung KPK. Menurut Budi, kondisi Wamenaker saat ini dinyatakan sehat, meskipun sebelumnya ia terlibat dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK.
Budi Prasetyo menjelaskan bahwa foto yang beredar bukan hanya diambil oleh KPK, melainkan juga bukan lokasi lembaga antirasuah tersebut. “Kondisi yang bersangkutan saat ini dinyatakan sehat,” ujar Budi kepada wartawan di Jakarta.
OTT yang melibatkan Immanuel Ebenezer terjadi beberapa waktu lalu, terkait dengan dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menambahkan bahwa dalam OTT tersebut, KPK menyita sekitar 22 kendaraan, baik roda empat maupun roda dua, yang diduga terkait dengan kasus itu.
Komisi Pemberantasan Korupsi memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang ditangkap dalam operasi itu. Menurut informasi yang berkembang, akan ada pengumuman resmi mengenai status Wamenaker dan 13 orang lainnya yang ditangkap dalam konferensi pers pada hari Jumat (22/8) siang.
Viralnya foto Wamenaker yang menggunakan alat EKG turut melahirkan banyak spekulasi di masyarakat. Meskipun menjadi sorotan publik, Budi Prasetyo menegaskan bahwa pribadi Immanuel dalam keadaan baik dan tidak ada indikasi kesehatan yang membahayakan. Ini berarti tuduhan dan rumor yang beredar perlu diperlakukan dengan hati-hati, dan penting untuk tidak langsung menyimpulkan berdasarkan foto yang viral tanpa kejelasan kontekstual.
Dugaan pemerasan yang melibatkan Wamenaker mencuat di tengah sorotan publik terhadap lembaga pemerintah dan isu-isu korupsi yang masih tinggi di Indonesia. KPK juga mengingatkan pentingnya transparansi dan integritas dalam pengelolaan jabatan publik, khususnya dalam hal penyuapan dan pengaruh yang tidak pantas.
Sebagai catatan, OTT ini merupakan yang kelima yang dilakukan KPK sepanjang tahun 2025. Operasi tersebut jadi bukti nyata bahwa lembaga antirasuah tetap berkomitmen untuk memberantas praktik korupsi di tanah air. Masyarakat pun diharapkan untuk tetap mendukung langkah KPK dalam memerangi korupsi melalui partisipasi aktif dan pelaporan informasi yang relevan.
Ke depan, KPK dijadwalkan untuk memberikan keterangan lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini. Pengumuman resmi KPK diharapkan dapat memberi kejelasan mengenai status hukum Wamenaker dan tindak lanjut dari OTT yang telah dilakukan. Sementara itu, perhatian publik tetap tertuju pada tindakan KPK dan bagaimana langkah berikutnya untuk memastikan bahwa pejabat publik bertindak sesuai dengan integritas dan tanggung jawab yang diemban.





