Wapres Gibran Jenguk Korban Demo di RSCM dan RS Pelni, Sampaikan Harapan

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi korban bentrok aksi demonstrasi yang terjadi di Jakarta pada Jumat malam, 29 Agustus 2025. Dalam kunjungannya, Gibran mengunjungi dua rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Pelni, untuk memberikan dukungan dan memastikan kondisi para korban.

Di RS Pelni, Gibran menjenguk Moh. Umar Amirudin, seorang pengendara ojek online (ojol) yang sempat diperkirakan meninggal dunia. Namun, setelah kunjungan, diketahui bahwa Umar masih hidup dan dalam keadaan sadar. Gibran bertanya tentang luka yang dialami Umar dan situasi yang dihadapinya saat berada di lokasi kejadian.

Umar menjelaskan bahwa ia terpaksa melewati jalan yang rawan karena akses jalan lain ditutup selama aksi. Hal ini menambah gambaran tentang kesulitan yang dihadapi masyarakat selama demonstrasi tersebut. Gibran kemudian menyarankan Umar untuk beristirahat dan memulihkan diri.

“Istirahat yang cukup tiga hari pulang,” kata Gibran, memberikan harapan kepada Umar dan keluarga yang mendampinginya di rumah sakit. Gibran juga menjenguk korban lainnya yang mengalami luka-luka, memberikan semangat agar mereka tetap kuat selama proses penyembuhan.

Bentrok antara massa aksi dan aparat berlangsung selama dua hari, dari Kamis hingga Jumat, dan menciptakan situasi yang tegang di Jakarta. Dalam aksi tersebut, seorang pengendara ojol bernama Affan Kurniawan kehilangan nyawanya setelah kendaraan taktis Barracuda Brimob melindasnya. Tragedi ini semakin memperkeruh situasi dan menggugah perhatian publik.

Setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian mengamankan tujuh anggota Brimob yang terlibat dan menetapkan mereka sebagai tersangka. Proses hukum ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memastikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka.

Gibran bukan hanya menyampaikan dukungan moral tetapi juga memperlihatkan komitmen pemerintah dalam memastikan keselamatan dan keadilan bagi warga. Kunjungan ini menjadi penting dalam memberikan semangat bagi korban serta mendorong dialog yang konstruktif antara pemerintah dan masyarakat.

Demo yang berlangsung tidak hanya menimbulkan kekacauan tetapi juga menunjukkan adanya dinamika sosial yang perlu diaddress oleh pihak-pihak berwenang. Aspirasi rakyat, terutama mereka yang merasakan dampak langsung seperti Umar dan Affan, harus menjadi perhatian serius bagi pengambil keputusan di tingkat nasional.

Aksi unjuk rasa ini juga menjadi pengingat bahwa setiap tindakan ada konsekuensi, baik bagi demonstran maupun penegak hukum. Penting bagi semua pihak untuk menjaga ketertiban dan menciptakan suasana yang kondusif bagi setiap orang.

Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat memperbaiki komunikasi dan menjelaskan masalah-masalah yang ada tanpa kekerasan. Dalam situasi yang sulit seperti ini, dialog terbuka dan saling menghormati adalah kunci untuk menyelesaikan permasalahan.

Sementara itu, Gibran akan terus memantau perkembangan kondisi para korban dan berupaya memastikan bahwa perawatan yang mereka terima sesuai dengan harapan. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan dan membantu memulihkan semangat para korban serta keluarganya.

Exit mobile version