Ribuan warga Kabupaten Pati bersiap berangkat ke Jakarta untuk menggelar demonstrasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 1 September. Aksi ini dipicu oleh dugaan suap yang melibatkan Bupati Pati, Sudewo, dalam kasus korupsi pembangunan jalur kereta di Kementerian Perhubungan. Para demonstran, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), menunjukkan tekad yang kuat dalam menuntut keadilan.
Sejak Minggu, 31 Agustus, puluhan warga Pati, terutama aktivis AMPB, telah berkumpul di posko pengumpulan donasi. Mereka terdistribusi menyiapkan berbagai peralatan demonstrasi, seperti spanduk dan poster. Spanduk-spanduk ini mencerminkan tuntutan mereka agar KPK segera menangkap Sudewo dan menetapkannya sebagai tersangka. Koordinator AMPB, Teguh Istiyanto, menekankan bahwa langkah mereka ini adalah upaya untuk menegakkan kebenaran dan memberantas korupsi.
Sementara itu, kabar tentang lima pentolan AMPB, termasuk Nimoradi Gulo, Kristoni, dan Maryati, yang dilaporkan sebagai provokator, memunculkan keraguan di kalangan aktivis. Teguh Istiyanto menyatakan bahwa mereka siap menghadapi laporan tersebut dan berharap kepolisian bersikap profesional dalam menangani masalah ini. Ia menegaskan bahwa perjuangan untuk rakyat tidak dapat terhindar dari ancaman, tetapi tujuan mereka tetaplah untuk memperjuangkan keadilan.
Kepala Seksi Humas Polresta Pati, Ipda Hafid Amin, mengatakan bahwa pihak kepolisian akan mengecek kebenaran laporan mengenai para aktivis tersebut. Sampai saat ini, laporan itu masih dalam tahap penyelidikan. Hal ini menambah kompleksitas situasi menjelang aksi damai yang direncanakan.
Persiapan Menuju Jakarta
Menghadapi perjalanan ke Jakarta, AMPB telah menyiapkan puluhan bus untuk mengangkut para peserta demonstrasi. Supriyono, salah satu koordinator, menegaskan bahwa segala sesuatunya telah siap 100 persen. Setelah tiba di Jakarta, mereka direncanakan akan transit di lokasi yang telah ditentukan dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju KPK dengan berjalan kaki.
“Bersama dengan dukungan masyarakat, kami ingin KPK melanjutkan pengusutan korupsi ini. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk bersuara dan menunjukkan bahwa masyarakat tidak akan diam terhadap tindakan korupsi,” imbuh Supriyono.
Selain menuntut agar Sudewo ditetapkan sebagai tersangka, para demonstran juga mendesak KPK untuk menangkap dan mengadili semua pihak yang terlibat dalam korupsi, termasuk para pelaku yang merugikan negara. Ucapan Supriyono menegaskan komitmen masyarakat Pati, “Maling kotak amal di masjid saja bisa kena sanksi, masa maling duit negara dibebaskan?”
Pentingnya Dukungan Masyarakat
Aksi ini tidak hanya menjadi panggung bagi aspirasi masyarakat Pati, tetapi juga menunjukkan bagaimana korupsi mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Dengan membawa harapan dan kekuatan, ribuan orang ini berusaha menunjukkan bahwa isu ini bukan hanya masalah bagi segelintir orang, tetapi berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat Pati berharap tindakan tegas akan diambil oleh KPK, dan aksi ini diharapkan dapat mendorong lembaga-lembaga anti korupsi lainnya untuk tidak takut dalam memberantas korupsi di negara ini. Tekad dan semangat warga Pati menjadi sorotan, menciptakan momentum bagi gerakan anti korupsi di seluruh Indonesia.
Rencananya, demonstrasi ini akan berlangsung dengan damai dan terorganisir, menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Selain itu, mereka berharap suara mereka bisa didengar dan ditindaklanjuti oleh para pihak berwenang.





