Mahasiswa UPI Bandung Ditusuk OTK saat Menolong Korban Keroyokan Demo

Pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025, Ilham Renal, seorang mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), mengalami penusukan yang dilakukan oleh orang tak dikenal saat berusaha membantu seseorang yang dikeroyok dalam aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung. Kejadian tersebut membuat Ilham, yang baru saja menyandang gelar sarjana sehari sebelumnya, menjadi korban kekerasan di tengah situasi yang panas.

Menurut informasi yang dihimpun, Ilham yang juga bekerja sebagai pengemudi ShopeeFood saat itu tidak berpartisipasi dalam aksi tersebut. Namun, ia berinisiatif untuk menghentikan tindakan kekerasan yang sedang berlangsung. Tindakan ini justru membawanya pada situasi berbahaya. Ia dikeroyok dan mengalami pemukulan hingga helmnya terlepas.

Dalam laporan tersebut, Ilham sempat menjelaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam aksi demonstrasi, tetapi justru mendapatkan ancaman akan diculik. Beruntung, seseorang yang tidak dikenal menolongnya dan membawanya ke ambulans. “Saya tidak menyangka bahwa saya telah ditusuk; yang saya rasakan hanya pegal di tubuh,” ungkap Ilham saat mendapatkan pertolongan.

Setelah mendapat pertolongan awal di lingkungan kampus Universitas Pasundan, Ilham langsung dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Di sana, tim medis menemukan adanya luka tusuk di punggungnya dan juga mendapati paru-paru sebelah kiri Ilham mengalami masalah. Ia pun segera dioperasi dan kini tengah dalam proses pemulihan.

Vidi Sukmayadi, Kepala Kantor Komunikasi Informasi dan Pelayanan Publik UPI, mengonfirmasi bahwa Ilham adalah mahasiswa aktif di UPI yang baru saja meraih gelar sarjana. “Ilham baru saja sidang yudisium pada hari Jumat dan sangat bersemangat saat itu,” tutur Vidi. Saat kejadian, Ilham tengah menyaksikan aksi tersebut dan terseret oleh massa yang panik.

Kondisi psikologis Ilham pun disebutkan masih terguncang meski fisiknya sudah stabil setelah perawatan. “Kami fokus pada kesehatan dan pemulihan Ilham, mohon doanya agar ia cepat pulih,” ucap Vidi. Pihak universitas juga berjanji akan memberikan pendampingan hukum serta dukungan perawatan medis yang diperlukan oleh Ilham.

Selain itu, kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya menjaga keselamatan dalam situasi demonstrasi yang seringkali dapat berubah tidak terduga. Respons yang cepat dari orang-orang yang berada di lokasi kejadian juga menjadi faktor penting dalam menyelamatkan Ilham dari situasi berbahaya.

Dalam konteks yang lebih luas, insiden ini menunjukkan dampak dari kekerasan dalam aksi demonstrasi di Indonesia. Pengamat keamanan menyarankan agar pihak berwenang meningkatkan pengawasan dalam kegiatan tersebut untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan yang tidak perlu.

Dalam menyikapi fenomena ini, edukasi mengenai hak asasi manusia dan pentingnya dialog dalam menyelesaikan permasalahan harus terus digaungkan. Situasi serupa di masa lalu telah menjadi pembelajaran bahwa setiap individu memiliki peran dalam mencegah tindakan anarkis dan kekerasan di tengah masyarakat.

Dengan kejadian ini, diharapkan masyarakat dan pihak-pihak terkait dapat lebih peka terhadap keamanan dan keselamatan saat menyaksikan atau terlibat dalam demonstrasi. Selain itu, dukungan terhadap korban kekerasan seperti Ilham Renal harus diberikan, terutama dari pihak universitas dan komunitas akademis. Ini menjadi momentum untuk menggalang kesadaran akan pentingnya solidaritas dalam menghadapi berbagai bentuk kekerasan.

Exit mobile version