Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) telah menggelar pengumpulan donasi untuk keluarga almarhum Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tragis tewas terlindas kendaraan dinas Brimob saat aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI pada 1 September lalu. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana solidaritas melalui salat gaib dan doa bersama yang dilaksanakan di gedung Mahligai, rumah dinas Gubernur Babel, pada malam hari, 31 Agustus.
Gubernur Kepulauan Babel, Hidayat Arsani, menjelaskan bahwa salat gaib dan doa bersama ini merupakan bentuk dukungan moral kepada keluarga almarhum. “Bersama Forkopimda, ojol, dan instansi vertikal, kita salat gaib dan berdoa untuk almarhum Affan,” ungkap Hidayat saat memberikan keterangan kepada wartawan. Aksi ini tidak hanya sekadar ritual spiritual, tetapi juga menjadi momen penting dalam menunjukkan solidaritas masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Hidayat juga menyampaikan bahwa pengumpulan donasi dilakukan secara spontan. “Ini spontan, sebenarnya tidak diagendakan untuk donasi,” tuturnya. Meskipun demikian, masyarakat tampak antusias membantu, dan donasi yang berhasil terkumpul mencapai Rp40 juta. Dana tersebut direncanakan akan disampaikan kepada keluarga Affan di Jakarta.
Gubernur menegaskan bahwa pengumpulan donasi ini bukan hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga simbol kepedulian dan kebersamaan di antara sesama manusia. “Ini adalah bentuk kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Kita menyisihkan sedikit rezeki kita untuk saudara almarhum Affan Kurniawan, semoga berkah dan dapat bermanfaat,” ujarnya.
Aksi ini juga menggugah perhatian luas, dengan banyak pihak mulai dari masyarakat umum, pengemudi ojek online, hingga pejabat daerah ikut berkontribusi. Melalui kegiatan ini, diharapkan solidaritas yang ditunjukkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama mereka yang tengah mengalami kesulitan.
Kejadian yang menimpa Affan Kurniawan ini menggambarkan keresahan dan tuntutan masyarakat yang semakin mengemuka. Aksi demonstrasi yang ia ikuti merupakan ungkapan aspirasi dari kelompok masyarakat yang menginginkan perbaikan kebijakan. Dalam konteks ini, dukungan terhadap keluarganya menjadi penting, tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga sebagai pengakuan atas isu-isu yang mereka perjuangkan.
Doa bersama dan salat gaib ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk orang-orang terdekat Affan, pengemudi ojol, serta pejabat daerah yang ingin menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Kegiatan ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk memperkuat jalinan solidaritas, terutama dalam menghadapi situasi yang menuntut kerjasama dan kepedulian.
Dalam situasi sulit seperti ini, penggalangan dana menjadi salah satu cara bagi masyarakat untuk menunjukkan empati. Uang donasi yang terkumpul diharapkan dapat menjadi solusi keuangan bagi keluarga Affan, serta membantu mereka melewati masa duka ini.
Sementara itu, kejadian tragis yang menimpa Affan juga menyisakan banyak pertanyaan tentang keamanan dan keselamatan para pengemudi ojek online, yang sering kali beroperasi dalam situasi berisiko tinggi. Hal ini menjadi penting untuk dibahas lebih lanjut oleh pihak terkait, agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
Dengan langkah-langkah solidaritas seperti ini, diharapkan ke depan akan ada peningkatan perhatian dari pemerintah dan masyarakat terhadap kesejahteraan pengemudi ojek online serta perlindungan yang lebih baik di ruang publik. Aksi ini menunjukkan betapa pentingnya peduli dan berbagi dalam komunitas—terlepas dari latar belakang atau profesi seseorang.
