Helikopter yang terbang dari Bandara Gusti Syamsir Alam, Kotabaru, menuju Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, dilaporkan hilang kontak. Pesawat naas tersebut mengangkut delapan orang—terdiri dari satu pilot, satu engineer, dan enam penumpang. Hingga saat ini, usaha pencarian yang dilakukan oleh Basarnas belum membuahkan hasil.
Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, mengungkapkan bahwa laporan pertama mengenai helikopter yang hilang diterima pada pukul 12.02 WITA dari manajer keamanan AirNav. Helikopter lepas landas pada pukul 08.46 WITA dan dijadwalkan tiba di Palangkaraya sekitar pukul 10.15 WIB. Namun, pada pukul 08.54 WITA, helikopter tersebut terpantau hilang kontak dan tidak dapat dihubungi, baik dari AirNav di Kotabaru, Banjarmasin, Balikpapan, maupun Palangkaraya.
Berdasarkan analisis, posisi terakhir helikopter diperkirakan berada di sekitar Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu. Setelah menerima informasi ini, Basarnas segera mengambil tindakan dengan berkoordinasi bersama berbagai instansi terkait, di antaranya Danlanud Syamsudin Noor, BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, serta Ditpolairud Polda Kalimantan Tengah.
Dalam upaya pencarian, Basarnas juga mengerahkan satu unit helikopter milik Ditpolairud Polri dari Kalimantan Tengah dan satu unit pesawat dari BNPB yang biasa digunakan untuk penanggulangan karhutla. Selain operasi udara, tim pencarian juga bergerak melalui jalur darat.
“Personel dari Kantor SAR Banjarmasin, Unit Siaga SAR Batulicin, dan Pos SAR Kotabaru telah bergerak mendekati titik koordinat terakhir,” jelas Putu. “Kami juga mendapatkan dukungan dari personel Brimob Tanah Bumbu.”
Operasi pencarian dilakukan dengan serius, mengikuti prosedur yang ditetapkan. Sesuai SOP, pencarian akan dilaksanakan selama tujuh hari sejak kejadian dilaporkan. Semua pihak berharap agar proses pencarian ini bisa segera membuahkan hasil positif dan seluruh penumpang ditemukan dalam keadaan selamat.
Sementara itu, pihak keluarga penumpang juga turut merasakan kekhawatiran dan harapan. Kejadian ini menjadi perhatian luas di masyarakat, dengan banyak yang mendoakan keselamatan bagi semua yang terlibat. Basarnas dan pihak berwenang terus berkomitmen untuk melakukan segala upaya yang diperlukan demi keselamatan penumpang.
Pencarian di lapangan berlangsung dalam kondisi yang menantang, dengan berbagai faktor cuaca dan medan yang sulit dilalui. Tim pencarian selalu berupaya memaksimalkan setiap detil informasi yang tersedia, termasuk analisis cuaca dan laporan dari masyarakat setempat.
Kegiatan pencarian ini juga menjadi sorotan media lokal dan nasional, yang terus melaporkan perkembangan terbaru mengenai situasi yang berlangsung. Keluarga penumpang dan masyarakat umum berharap akan ada kabar baik dari tim pencari dalam waktu dekat.
Penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab hilangnya kontak helikopter ini juga akan dilakukan setelah ditemukan. Basarnas bersama dengan instansi terkait melakukan investigasi untuk mencari tahu apa yang terjadi, agar kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang.
Dengan harapan yang tinggi, seluruh tim dan masyarakat terus memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan pencarian ini. Setiap upaya dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kepulangan yang sehat bagi semua penumpang helikopter yang hilang. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dan koordinasi antaristransi dalam menangani situasi darurat.
