Detik-detik Tewasnya Diplomat RI Zetro Leonardo Purba oleh Pembunuh Bayaran: Motif Terungkap?

Kabar duka datang dari Lima, Peru, di mana Zetro Leonardo Purba, seorang diplomat Republik Indonesia di Kedutaan Besar (KBRI), tewas ditembak oleh pembunuh bayaran saat bersepeda di distrik Lince. Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Senin malam, 1 September 2025, dan disaksikan langsung oleh istrinya yang turut bersepeda bersamanya. Sang istri kini mendapatkan perlindungan dari pihak kepolisian setempat.

Menurut laporan rekaman keamanan, dua pria mengawasi kedatangan Zetro di sekitar gedung tempat tinggalnya. Begitu Zetro berhenti, mereka mendekat dan melepaskan tembakan tanpa ragu, mengakibatkan diplomat berusia 40 tahun ini menderita luka parah. Istrinya yang berada di dekat pintu rumah segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Zetro sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Serangan yang terjadi di area publik yang ramai ini menyita perhatian masyarakat setempat. Kematian Zetro membuat rekan-rekan kerjanya di KBRI dan keluarganya merasakan duka yang mendalam. Zetro baru lima bulan bertugas di Peru setelah sebelumnya bertugas di Konsulat Jenderal RI di Melbourne. Ia meninggalkan istri dan tiga anak kecil yang kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan sosok kepala keluarga.

Pihak kepolisian Peru segera mengambil tindakan. Dalam sebuah konferensi pers, Mayor PNP Daniel Guivar menyebutkan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan kontrak pertama di distrik Lince dalam periode 2024/2025. Meskipun motivasi di balik penyerangan ini belum terungkap, pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan bahwa kasus ini memiliki unsur balas dendam. Investigasi sedang berlangsung dengan Divisi Pembunuhan dan berbagai departemen lainnya bekerja sama untuk menyelidiki peristiwa ini secara menyeluruh.

Pihak kepolisian mengambil langkah cepat dengan memeriksa rekaman CCTV dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mereka mempersempit pencarian terhadap pelaku, yang diperkirakan merupakan warga negara asing. Penyelidikan intensif ini juga melibatkan Kementerian Luar Negeri Peru untuk membantu mempercepat identifikasi dan penangkapan pelaku.

Dugaan bahwa ini merupakan aksi pembunuhan terencana semakin menguat setelah pihak berwenang menemukan bahwa para pelaku telah merencanakan serangan ini jauh-jauh hari. Keberanian pelaku untuk melaksanakan tindakan tersebut di tempat umum menunjukkan bahwa mereka memiliki tujuan yang jelas dan terencana. Komunitas internasional, terutama diplomatik, merasa terkejut dengan aksi kekerasan yang terjadi di ruang publik, sehingga memperburuk ketegangan yang ada.

Kondisi Gedung tempat tinggal Zetro kini dijaga ketat oleh pihak keamanan. Penyidik masih mencari tahu lebih lanjut mengenai identitas dan motivasi dari para pelaku. Masyarakat setempat menunjukkan kemarahan dan ketidakpuasan mereka terhadap peningkatan kekerasan, terutama yang menargetkan figur-figur publik dan diplomat asing.

Kematian Zetro Leonardo Purba menggambarkan betapa rentannya keamanan bagi para diplomat di luar negeri, dan semakin mendesaknya perlunya langkah-langkah pengamanan yang lebih ketat. Sejumlah pertanyaan tentang motif pembunuhan ini tetap menggantung di benak publik, sementara pihak berwenang melanjutkan penyelidikan demi keadilan bagi diplomat yang kehilangan nyawanya dalam insiden tragis ini.

Exit mobile version