Tim SAR gabungan berhasil menemukan Helikopter Tipe BK117 D3 milik Estindo Air yang dilaporkan jatuh di lereng Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan, pada Rabu (3/9) petang. Saat ini, satu korban berhasil dievakuasi, sedangkan tujuh lainnya diduga masih terjebak di dalam bangkai helikopter.
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, dalam keterangannya di Banjarbaru, menyampaikan bahwa helikopter tersebut ditemukan di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, di daerah hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu. Dalam penemuan tersebut, wartawan menginformasikan bahwa bangkai helikopter masih dalam keadaan terbakar dan mengeluarkan asap.
“Korban yang sudah dievakuasi ditemukan dalam keadaan meninggal sekitar 100 meter dari bangkai helikopter,” ungkap Yudhi. Proses pencarian tujuh korban lain yang diduga terperangkap di dalam bangkai helikopter saat ini masih berlangsung. Tim SAR gabungan mencakup Basarnas, TNI, Polri, dan BPBD, bersama dengan masyarakat lokal, berupaya keras untuk mengevakuasi korban yang masih hilang.
Helikopter tersebut mengalami hilang kontak pada tanggal 1 September 2023, dan diperkirakan jatuh saat melakukan penerbangan dari Bandara Syamsir Alam, Kotabaru, menuju Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya. Pada saat kecelakaan, helikopter itu mengangkut tujuh orang, termasuk seorang pilot, Kapten Haryanto, dan tiga penumpang yang merupakan warga negara asing (WNA).
Hingga berita ini diturunkan, pihak aparat belum mempublikasikan identitas lengkap dari korban yang telah ditemukan. Proses evakuasi tetap menjadi prioritas utama, dengan tim SAR bekerja secara intensif di area yang sulit dijangkau tersebut.
Faktanya, wilayah Pegunungan Meratus yang menjadi titik jatuhnya helikopter terkenal dengan medan yang berat dan sering kali menyulitkan akses untuk tim pencari. Penggunaan teknologi dan sumber daya manusia yang maksimal sangat diandalkan dalam upaya pencarian dan evakuasi ini.
“Dengan kondisi yang sulit, kami membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak. Proses pencarian akan terus dilakukan hingga semua korban dapat ditemukan,” tegas Yudhi. Kejadian ini menjadi mengingatkan tentang pentingnya keselamatan penerbangan, serta perlunya evaluasi menyeluruh terhadap protokol keselamatan udara.
Informasi terkini mengindikasikan bahwa tim SAR akan terus melanjutkan pencarian dengan harapan dapat menemukan tujuh korban lainnya. Warga setempat juga turut membantu tim dalam proses pencarian, menunjukkan solidaritas dan kerjasama yang tinggi dalam situasi darurat ini.
Pengurus Estindo Air juga menyatakan kepedulian dan duka cita yang mendalam terhadap kejadian tersebut, dan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh bagi keluarga korban. Perusahaan akan menjalin komunikasi yang intensif dengan pihak-pihak terkait untuk mengusut penyebab kecelakaan dan memastikan keselamatan dalam operasi penerbangan ke depannya.
Sementara itu, bagi keluarga korban yang sedang menunggu kabar, situasi ini tentu sangat menegangkan. Harapan untuk menemukan anggota keluarga yang hilang tetap menjadi prioritas, dan semua pihak terlibat berharap hasil pencarian dapat memberikan kepastian.
