Sebuah unggahan di platform TikTok dari akun “wadaibingjr” telah menarik perhatian publik setelah menyebarkan klaim kontroversial mengenai pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dalam video tersebut, terdapat narasi yang menyebutkan bahwa Prabowo meminta rakyat untuk melakukan penjarahan terhadap rumah sejumlah tokoh, termasuk Bahlil Lahadalia, Eko Patrio, Sri Mulyani, dan Uya Kuya. Penayangan konten ini sangat viral, dengan 2.500 likes dan lebih dari 250 komentar, namun kebenaran klaim tersebut patut dipertanyakan.
Tim pemeriksa fakta dari TurnBackHoax.id melakukan penelusuran terkait asal-usul klaim ini. Mereka menemukan bahwa konten tersebut berasal dari publikasi yang sama dengan unggahan oleh Warta Ekonomi pada 30 Agustus 2025. Namun, narasi asli yang tertera sangat berbeda. Warta Ekonomi menulis dengan judul “Gelombang Protes Nasional, Prabowo Serukan Ketenangan,” yang menunjukkan bahwa Prabowo justru menyerukan sikap tenang di tengah gelombang protes yang terjadi.
Lebih lanjut, hasil pemeriksaan fakta menunjukkan bahwa klaim mengenai Prabowo meminta rakyat menjarah rumah tokoh-tokoh tersebut adalah manipulasi semata. Tidak terdapat pernyataan resmi dari Prabowo yang mendukung klaim tersebut. Dalam konteks ini, informasi yang beredar di media sosial tersebut termasuk dalam kategori konten yang dimanipulasi (manipulated content), yang dapat menyesatkan opini publik dan memperburuk situasi yang sudah tegang.
Dampak Penipuan Informasi
Manipulasi informasi semacam ini sangat berpotensi untuk memicu kerusuhan atau ketegangan di masyarakat. Dalam situasi di mana masyarakat sedang berupaya mencari kejelasan dan ketenangan, menyebarkan narasi yang tidak berdasar dapat memperkeruh keadaan. Beberapa pihak telah menyuarakan kekhawatiran tentang konsekuensi dari penyebaran berita palsu, terutama ketika menyangkut tokoh publik.
Pentingnya Verifikasi Informasi
Kasus ini menegaskan perlunya masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima informasi, terutama dari sosmed. Penting bagi pengguna untuk melakukan verifikasi sebelum mempercayai atau membagikan berita yang beredar. Memeriksa keaslian dan sumber informasi dapat menghindarkan masyarakat dari terjebak dalam hoaks yang berpotensi merugikan.
Respons dari Prabowo dan Tokoh Terkait
Hingga saat ini, Prabowo Subianto belum memberikan pernyataan resmi tentang klaim tersebut. Namun, sebagai tokoh publik, ia kemungkinan besar akan merespons isu ini untuk meluruskan mispersepsi yang ada. Sementara itu, beberapa tokoh yang disebutkan, seperti Sri Mulyani, mungkin juga merasa perlu untuk mengklarifikasi situasi dan memastikan bahwa publik tidak terpengaruh oleh berita yang tidak akurat.
Peran Media dan Pemberitaan Bertanggung Jawab
Media memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Dalam era digital ini, di mana informasi bisa dengan cepat menjadi viral, keberadaan media yang kredibel dan bertanggung jawab sangat diperlukan untuk menyaring berita dan memastikan bahwa hanya fakta yang diteruskan kepada publik. Dengan melakukan hal ini, media tidak hanya memperkuat posisi mereka sebagai sumber informasi yang tepercaya, tetapi juga membantu menjaga stabilitas sosial.
Dari peristiwa ini, masyarakat diingatkan untuk senantiasa waspada terhadap berita di media sosial. Selain itu, penting bagi setiap individu untuk melibatkan diri dalam pengecekan fakta, demi mencegah penyebaran informasi yang tidak benar dan menjaga keharmonisan sosial dalam komunitas.





