DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengecam keras peningkatan eskalasi militer Israel dalam serangan-serangan terbaru yang diklaim telah mengguncang stabilitas kawasan Timur Tengah. Dalam kurun waktu 48 jam terakhir, Israel melakukan serangan di beberapa negara, termasuk Qatar, Suriah, Lebanon, dan Gaza. Ketua Badan Diplomasi dan Pembinaan Luar Negeri DPP PKS, Syahrul Aidi Maazat, menilai bahwa tindakan ini merupakan ancaman serius terhadap keamanan dan perdamaian dunia.
Syahrul Aidi menjelaskan bahwa serangan udara Israel terhadap Doha, Qatar, pada Selasa (9/9/2025) adalah salah satu insiden paling mencolok. Jet tempur Israel menargetkan pemimpin Hamas yang sedang berusaha membahas gencatan senjata, yang mengakibatkan enam orang tewas dan sejumlah warga sipil terluka. PKS menilai aksi tersebut sebagai agresi militer yang harus dihentikan segera, dan meminta pemerintah Qatar untuk mengecam tindakan ini sebagai pelanggaran kedaulatan negara.
Serangan-serangan lain juga terjadi di sejumlah lokasi di Suriah, termasuk Latakia, Homs, dan Palmyra, yang berisi instalasi militer penting. Selain itu, Israel melakukan serangan drone di Lebanon, menargetkan kendaraan yang diduga membawa anggota Hezbollah, serta menyerang kapal Global Sumud Flotilla di perairan internasional di Tunisia. Di Gaza, intensitas serangan darat dan udara yang dilakukan oleh Israel semakin meningkat, memaksa ribuan warga sipil untuk mengungsi.
Menanggapi serangkaian serangan ini, PKS mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah tegas di forum internasional, terutama di PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Syahrul Aidi menekankan pentingnya suara Indonesia dalam menuntut Dewan Keamanan PBB untuk bertindak konkret menghentikan agresi Israel dan melindungi kedaulatan negara-negara yang terdampak.
“Pemerintah Indonesia harus memberikan sikap yang kuat mewakili suara rakyat dalam menghadapi serangan Israel. Ini adalah waktu bagi Indonesia untuk tampil sebagai negara yang mendukung keadilan dan kemanusiaan, khususnya di kalangan negara-negara ASEAN dan Gerakan Non-Blok,” ujarnya. Syahrul Aidi menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh bersikap pasif, terutama karena hal itu bertentangan dengan ajaran UUD 1945.
Dalam konteks ini, PKS berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina dan mendorong diplomasi internasional yang lebih aktif. Mereka menyerukan agar seluruh elemen bangsa Indonesia bersatu dalam menggalang dukungan diplomatik dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dan masyarakat sipil di negara-negara yang terkena dampak.
Berdasarkan data terbaru, serangan Israel telah menimbulkan banyak korban jiwa dan luka-luka di kalangan warga sipil. PKS meyakini, dengan posisi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dan pendukung kemerdekaan Palestina, harapan untuk menghentikan agresi ini semakin semakin mendesak. “Kita tidak boleh berdiri diam ketika kedaulatan negara lain dilanggar dan kemanusiaan terancam,” tambahnya.
Melalui sikap tegas dan pergerakan yang lebih aktif di panggung internasional, PKS berharap dapat mengajak rakyat Indonesia untuk mengambil bagian dalam upaya mendukung perdamaian dan keadilan di kawasan Timur Tengah. Terlepas dari tantangan yang ada, mereka yakin bahwa kontribusi Indonesia sebagai negara yang berpegang pada prinsip-prinsip kemanusiaan bisa memberikan dampak positif dalam menghentikan kekerasan yang terus berlanjut.
