Selebgram Lisa Mariana akhirnya mengonfirmasi kesiapannya untuk menghadapi pemeriksaan yang dijadwalkan oleh Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Kehadirannya pada Kamis, 11 September 2025, menandai pemenuhan panggilannya setelah sebelumnya absen karena alasan kesehatan. Bersama kuasa hukumnya, Jhonboy Nababan, Lisa menunjukkan kepercayaan diri saat memberikan keterangan kepada penyidik.
Setelah tiba di Gedung Bareskrim Polri, Jhonboy menjelaskan bahwa kliennya telah pulih dan siap untuk berkooperasi penuh dalam proses pemeriksaan ini. "Sangat siap dong. Pokoknya akan menjawab sekooperatif mungkin," ungkap Lisa kepada wartawan, menegaskan keinginannya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang. Ia juga menanggapi wacana terkait tes DNA ulang yang direncanakan di Singapura, yang dalam pandangannya masih merupakan hal yang berfungsi sebagai second opinion.
Kehadiran Lisa Mariana dalam agenda pemeriksaan ini saja sudah memicu perhatian publik, terutama menyangkut konteks hukum yang membelitnya. Ridwan Kamil, yang secara resmi melaporkan Lisa pada 11 April 2025, menuduhnya dengan sangkaan berlapis yang mencakup pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta pasal pencemaran nama baik dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Kasus ini menjadi sorotan, terlebih setelah hasil tes DNA terdahulu yang dinyatakan menepis berbagai isu sensitif yang beredar di masyarakat.
Tekanan Publik dan Proses Hukum
Kasus ini terus menjadi sorotan tajam, di mana setiap perkembangan dapat memengaruhi opini publik. Proses hukum yang melibatkan Lisa tidak hanya terkait dengan tuduhan individu, tetapi juga menyangkut reputasi dan dampak sosial yang lebih luas. Banyak yang menantikan hasil pemeriksaan lebih lanjut, terutama mengenai keputusan apakah tes DNA di Singapura akan dilakukan.
Lisa mengakui bahwa ia telah menerima berbagai pendapat mengenai langkah hukum yang harus diambil. "Ini semua bisa jadi pertimbangan, tetapi keputusan akhir tetap pada tim hukum," ujarnya, merujuk pada keputusan untuk melakukan tes ulang. Dalam hal ini, tes DNA menjadi sentral untuk mendukung klaim dan menyangkal tuduhan yang ditujukan padanya.
Aspek Hukum untuk Diperhatikan
Ketika berbicara mengenai kasus hukum, penting untuk mempertimbangkan beberapa aspek yang mungkin berpengaruh pada hasil akhir. Di antara poin yang menjadi perhatian adalah:
-
Bukti dan Fakta: Hasil tes DNA yang akurat dapat menjadi bukti kuat dalam proses hukum.
-
Dampak Media: Media memainkan peran penting dalam membentuk opini publik, yang dapat memengaruhi proses hukum.
- Pengacara: Peran pengacara sangat penting untuk memastikan bahwa hak-hak klien terlindungi dan semua prosedur hukum dijalankan dengan benar.
Dengan pengakuan Lisa yang siap dihadapkan pada pemeriksaan oleh Bareskrim, banyak pihak yang berharap agar proses hukum berjalan transparan dan adil. Dalam konteks ini, kesediaan Lisa untuk menjalani tes DNA ulang akan terus menjadi topik perdebatan, terutama dalam kaitan dengan reputasi dan integritasnya.
Upaya untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut dari pihak Bareskrim juga diharapkan, terutama mengenai langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil dalam kasus ini. Karena itu, publik kini menantikan jawaban resmi dan perkembangan selanjutnya dari kasus yang cukup menyita perhatian ini. Setiap langkah yang diambil oleh Lisa dan tim hukumnya akan dievaluasi secara seksama oleh publik, yang tentunya berharap keadilan dapat ditegakkan dalam proses hukum ini.





