34 Rumah di Senen Terbakar, Kerugian Diperkirakan Rp500 Juta

Puluhan rumah di permukiman padat penduduk di Jalan Pasar Senen Dalam VI, RT 14 dan RT 15/RW 4, Senen, Jakarta Pusat, mengalami kebakaran hebat pada Senin dini hari, 15 September 2025, sekitar pukul 02.00 WIB. Kebakaran yang melanda 34 rumah ini mengakibatkan kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta, berdasarkan keterangan Kasi Sudin Gulkarmat Sektor Senen, Achmad Saiful Kahfi.

Menurut Achmad, kebakaran ini menyebabkan 70 kepala keluarga atau sekitar 214 jiwa terpaksa mengungsi. Walaupun banyak yang terselamatkan, insiden ini berpotensi meningkatkan risiko keamanan bagi penduduk setempat mengingat ketebalan bangunan di daerah padat tersebut.

Dalam proses pemadaman api, dua anggota pemadam kebakaran mengalami cedera. Salah satu di antaranya, Bimo Margo Hutomo, berusia 28 tahun, mengalami fraktur tangan dan harus dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Sementara rekan kerjanya, Abdurachman, yang berusia 40 tahun, mengalami luka memar ringan dan diperbolehkan pulang setelah perawatan.

Tim pemadam kebakaran yang terdiri dari 20 unit dan lebih dari 100 personil bekerja keras untuk memadamkan api, yang diperkirakan selesai sekitar pukul 09.26 WIB. Menurut informasi, kebakaran diperkirakan disebabkan oleh fenomena kelistrikan.

“Pemadaman selesai dengan pengerahan beragam sumber daya,” jelas Achmad. “Api awalnya muncul dari lantai 3 salah satu rumah milik warga, sehingga upaya pemadaman mandiri oleh warga tidak berhasil.”

Kronologis kebakaran mencuat saat seorang warga bernama Sukardi melihat api yang semakin membesar dari lantai 3. Ia segera meminta bantuan tetangga untuk memadamkan api menggunakan air seadanya, sayangnya upaya tersebut tidak membuahkan hasil dan kebakaran semakin meluas.

Kebakaran yang melanda daerah ini bukan hanya merugikan materi, tetapi juga menyoroti potensi risiko di kawasan padat penduduk. Menurut catatan, insiden kebakaran di permukiman berkepadatan tinggi seperti ini sering kali disebabkan oleh faktor kelistrikan, yang merupakan perhatian utama untuk meningkatkan keselamatan warga.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, pentingnya kesadaran masyarakat mengenai tata cara penggunaan listrik yang aman menjadi sangat krusial. Pelatihan dan sosialisasi mengenai pencegahan kebakaran dapat membantu mengurangi kejadian serupa di masa depan.

Sementara itu, pemerintah diharapkan bisa memberikan bantuan segera kepada korban kebakaran. Bantuan seperti relokasi sementara serta dukungan dalam pemulihan rumah akan sangat membantu dalam proses rehabilitasi masyarakat yang terdampak. Sebelumnya, di beberapa wilayah lain, langkah-langkah serupa telah dilakukan untuk membantu masyarakat pulih setelah musibah kebakaran.

Bagi masyarakat, penting untuk tetap waspada dan melaporkan kejadian kebakaran secara cepat kepada pihak berwenang. Koordinasi antara warga dan petugas pemadam kebakaran harus ditingkatkan, agar upaya pemadaman dapat dilakukan secara lebih efektif dan mengurangi risiko korban jiwa serta kerugian material di masa mendatang.

Dengan adanya kejadian ini, masyarakat diharapkan lebih aktif dalam membangun kesadaran tentang keselamatan, serta tidak menganggap remeh tanda-tanda bahaya yang dapat memicu kebakaran. Kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi risiko kebakaran di lingkungan sehari-hari.

Exit mobile version