Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa baru-baru ini menegaskan pentingnya kolaborasi ekonomi serta penguatan persatuan bangsa saat menghadiri forum silaturahmi masyarakat Kalimantan Selatan dari Jawa Timur di Banjarmasin. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga persaudaraan dan memperkuat konektivitas ekonomi antarprovinsi.
Dalam sambutannya, Khofifah menekankan bahwa pertemuan seperti ini lebih dari sekadar ajang silaturahmi. “Pertemuan ini bukan hanya perekat antarprovinsi, tapi juga perekat kebangsaan. Kehadiran Anda semua adalah penguat persatuan Indonesia,” ujarnya. Kesamaan tradisi sosial dan spiritual antara Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, yang berlandaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah, menjadi modal besar dalam mengembangkan moderasi beragama dan toleransi.
Silaturahmi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kolaborasi jual-beli antar daerah. Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pemprov Jatim berusaha maksimal dalam misi dagang, yang didukung oleh persiapan business matching dan business meeting secara virtual. Data menunjukkan bahwa perdagangan antara Jatim dan Kalsel mencapai Rp 18,28 triliun pada tahun 2023, dengan nilai bongkar sebesar Rp 11,70 triliun dan nilai muat sebesar Rp 6,58 triliun.
Sebagai salah satu mitra strategis, Kalimantan Selatan memiliki peran penting dalam perdagangan dengan Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur pada Juli 2023, nilai ekspor Jawa Timur tumbuh 20,96% dibandingkan tahun sebelumnya. Komoditas utama yang diekspor Jatim ke Kalsel dominan oleh mobil dan kendaraan bermotor, dengan nilai mencapai Rp 2,48 triliun, atau setara dengan 37,7% dari total penjualan.
Selain kendaraan, Jawa Timur juga menyuplai suku cadang mesin bor, alat berat, mineral, serta furnitur. Dari sisi pembelian, Jatim banyak mengimpor batubara dari Kalsel, dengan nilai mencapai Rp 11,04 triliun, yang berkontribusi sekitar 94,4% dari total pembelian. Komoditas lain yang diimpor termasuk karet alam dan ikan olahan.
Ketua Paguyuban Warga Kalsel asal Jatim, Edi Sucipto, menyatakan apresiasinya terhadap Gubernur Khofifah. Dia mengatakan bahwa perhatian dan dukungan Khofifah memberikan motivasi bagi warga Jatim di perantauan. “Banyak di antara kami yang telah sukses berkarir dan dipercaya menjadi pimpinan di berbagai instansi ternyata berkat perhatian beliau,” ungkap Edi.
Acara tersebut juga menutup dengan penyerahan bantuan tali asih dari Gubernur Khofifah kepada paguyuban warga Kalsel asal Jatim, senilai Rp 50 juta. Ini memberikan nilai tambah bagi para peserta, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung masyarakat perantauan.
Melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, Khofifah berharap kesamaan tradisi dan nilai-nilai yang ada bisa terus dirawat. “Kita harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan global dan menjaga persatuan bangsa,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan hubungan ekonomi dan sosial antara Jawa Timur dan Kalimantan Selatan dapat terus berkembang, memperkuat persaudaraan kebangsaan. Ke depannya, inisiatif semacam ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi kedua daerah dalam menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat.
