Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komjen Pol (Purn) Ahmad Dofiri, tiba di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 September 2025, di tengah hujan lebat. Dia akan menerima kenaikan pangkat menjadi Jenderal Kehormatan yang diberikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Kedatangan Ahmad Dofiri diiringi oleh sang istri, yang mengenakan kebaya, memperlihatkan momen formal yang sarat makna.
Ahmad Dofiri dikenal sebagai perwira tinggi yang berhasil dalam kariernya. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakapolri pada 11 November 2024, sebuah posisi yang menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap kemampuan kepemimpinannya. Dalam perjalanan karirnya, Dofiri diakui sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 1989, di mana ia juga meraih penghargaan Adhi Makayasa.
Perjalanan Karier Ahmad Dofiri
Karier Dofiri telah melibatkan sejumlah pendidikan dan pelatihan penting di berbagai lembaga kepolisian. Setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol, ia melanjutkan ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Sespimpol Lembang. Tahun 2012, ia mendapatkan pengalaman strategis dengan menyelesaikan pendidikan di Lemhannas PPRA XLVIII. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, Dofiri terkenal memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menghadapi tantangan di dunia kepolisian.
Makna Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan
Kenaikan pangkat ke Jenderal Kehormatan bukan sekadar sebuah formalitas. Ritus ini diharapkan menjadi pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Ahmad Dofiri terhadap institusi kepolisian serta negara. Hal ini juga menandakan bahwa meskipun Dofiri telah pensiun dari jabatan aktif, perannya dalam membangun dan menata kepolisian di Indonesia tetap diakui.
Di sisi lain, akuisisi pangkat kehormatan ini menjadi ikut serta dalam tradisi militer dan kepolisian Indonesia, yang sering memberikan penghargaan atas jasa dan pengabdian yang luar biasa. Para mantan pejabat yang menerima pangkat kehormatan umumnya diharapkan dapat terus memberikan inspirasi bagi generasi penerus, tidak hanya di kepolisian tetapi juga dalam kepemimpinan secara lebih luas.
Acara Seremonial dan Kehadiran Tamu
Pantauan di lokasi pada hari tersebut menunjukkan Ahmad Dofiri datang mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU), tampak khidmat meski hujan mengguyur. Dalam acara tersebut, Dofiri tidak hanya dihadiri oleh anggota keluarga, tetapi juga sejumlah rekan kerja dan pejabat kepolisian yang merayakan momen spesial ini bersamanya.
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto sebagai pemberi pangkat juga menambah kesan resmi dan pentingnya acara ini. Hal ini mencerminkan bagaimana pemerintah menghargai kontribusi mantan pejabat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Harapan ke Depan
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi kepolisian Indonesia saat ini, sosok seperti Ahmad Dofiri diharapkan dapat memberikan inspirasi dan nasihat bagi para pemimpin baru. Keberadaan pengalaman dan wawasan Dofiri dapat menjadi alat bantu dalam menavigasi tantangan modern yang dihadapi oleh kepolisian dalam era perubahan.
Dengan latar belakang dan prestasi yang mumpuni, diharapkan Ahmad Dofiri dapat terus berkontribusi meskipun tidak lagi aktif sebagai perwira. Sektor kepolisian, yang kini membutuhkan reformasi dan inovasi, bisa sangat beruntung jika memanfaatkan keahlian dari mantan pemimpin seperti Dofiri.
Momen di Istana Kepresidenan ini bukan hanya sebuah penghargaan untuk Ahmad Dofiri, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya memberi penghargaan kepada mereka yang berkontribusi besar terhadap bangsa dan negara.
