Gempa berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Jumat dini hari, 19 September 2023, pukul 01.19 WIB. Guncangan yang dirasakan cukup kuat ini membuat warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, 29 kilometer barat laut Nabire, dengan kedalaman 24 kilometer. Meskipun terasa kuat, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak memicu potensi tsunami.
Setelah gempa, sejumlah kerusakan infrastruktur dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nabire. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa dari laporan awal, terdapat beberapa kerusakan yang signifikan, termasuk kaca pecah di fasilitas bandara, plafon roboh di Kantor Bupati, serta satu jembatan yang putus. Selain itu, jaringan listrik dan telekomunikasi juga terputus di beberapa lokasi.
Namun, satu hal yang patut disyukuri adalah tidak ada laporan mengenai korban jiwa. Tim dari BNPB masih terus melakukan asesmen untuk memastikan dampak keseluruhan dari bencana ini. “Kami berkerja keras untuk mendapatkan informasi yang akurat dan menyeluruh dari lokasi dan menjamin keamanan warga,” kata Muhari.
Menyikapi situasi darurat ini, BNPB merespons dengan cepat. Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengkoordinasikan upaya penanggulangan bencana dengan BPBD setempat. “Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami mempersiapkan semua sumber daya yang diperlukan untuk mendukung Pemerintah Daerah,” ujar Suharyanto.
Sebagai langkah selanjutnya, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, segera memberangkatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi bencana. “Tim kami akan bergerak hari ini untuk mendampingi BPBD melakukan kaji cepat dan identifikasi kebutuhan logistik yang mendesak, baik untuk kebutuhan pangan maupun non-pangan,” jelasnya. Bantuan logistik dasar juga telah disiagakan dan jumlahnya akan menyesuaikan hasil asesmen di lapangan.
Untuk mengurangi kepanikan, BNPB mengimbau masyarakat agar tetap tenang tetapi waspada. Warga disarankan memeriksa kondisi struktur bangunan sebelum kembali ke rumah masing-masing dan selalu mengikuti informasi resmi dari sumber yang terpercaya. “Kami mengingatkan agar tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya guna menghindari penyebaran hoaks,” tambah Abdul Muhari.
Situasi saat ini masih dalam pendataan dan penanganan lebih lanjut oleh pihak berwenang. Warga diimbau untuk tetap berkoordinasi dengan pihak berwenang dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh tim tanggap darurat. Perhatian lebih juga diberikan kepada kondisi anak-anak dan warga lanjut usia yang mungkin lebih rentan terhadap dampak gempa.
Masyarakat di wilayah Nabire kini berada dalam kondisi siaga. Dukungan dan bantuan dari pemerintah, serta organisasi kemanusiaan, diharapkan dapat segera menjangkau daerah-daerah terdampak untuk memulihkan kenyamanan dan keselamatan warga. Tim dari BNPB dan BPBD terus melakukan monitoring untuk memastikan bahwa bantuan dapat disalurkan dengan cepat dan tepat sasaran.
Pihak BNPB juga mengingatkan bahwa penanggulangan bencana ini memerlukan kerjasama semua pihak. Masyarakat diharapkan tetap berkomunikasi dan berbagi informasi yang bermanfaat demi keamanan bersama.





