Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 690 rute Surabaya-Kupang mengalami pengalihan pendaratan ke Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar pada Rabu, 24 September 2023, akibat angin kencang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur. Kejadian ini terjadi saat pesawat tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara El Tari, Kupang, pada pukul 08:45 WITA.
Berdasarkan informasi dari I Gusti Ngurah Yudi Saputra, PGS Legal, Compliance, dan Stakeholder Relation PT Angkasa Pura 1 Bandara El Tari, hanya pesawat Lion Air yang harus mengalihkan rute pendaratannya. Sementara itu, pesawat dari maskapai lain seperti Garuda Indonesia, Super Air Jet, dan Wings Air tetap dapat mendarat dengan aman di Kupang.
Sejak pagi, kecepatan angin di Kupang tercatat sekitar 40 kilometer per jam, yang cukup untuk menimbulkan kondisi pendaratan yang tidak aman. Menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), angin kencang yang berpotensi merugikan ini melanda wilayah NTT mulai 23 hingga 25 September dengan kekuatan antara 10 hingga 40 kilometer per jam. Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot’ek, menegaskan bahwa angin kencang ini bersifat kering dan dapat memicu risiko kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.
Risiko Kebakaran Hutan dan Lahan
Kondisi angin kencang di NTT bukan hanya berisiko bagi penerbangan, tetapi juga dapat berdampak pada aktivitas di darat. Sti Nenot’ek menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir dan daerah rawan kebakaran. Dengan kondisi ini, diharapkan semua pihak dapat mengambil langkah antisipatif untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan.
Dampak pada Transportasi dan Aktivitas Pelayaran
Angin kencang ini juga dapat mengganggu aktivitas pelayaran di perairan NTT. Para nelayan dan pelaut diharapkan untuk memperhatikan informasi cuaca terkini untuk keselamatan selama berlayar. Pihak berwenang di daerah tersebut telah meningkatkan komunikasi tentang potensi bahaya dan anjuran untuk menunda perjalanan jika diperlukan.
Kondisi Cuaca di Nusa Tenggara Timur
Wilayah NTT memang dikenal dengan kondisi cuaca yang bisa berubah-ubah. Melihat situasi terkini, para ahli cuaca merekomendasikan agar masyarakat tetap mengikuti perkembangan informasi dari BMKG. Mereka juga mendorong warga untuk melaporkan jika terdapat indikasi cuaca ekstrem yang dapat membahayakan.
Di tengah perkembangan cuaca ini, penting untuk memiliki kesadaran akan situasi darurat dan memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk menghadapi cuaca buruk. Tindakan antisipatif dapat sangat menyelamatkan nyawa dan hartabenda.
Mengacu pada catatan sejarah, NTT sering mengalami angin kencang terutama pada musim kemarau. Oleh karena itu, kewaspadaan yang tinggi diperlukan, terutama untuk sektor yang rentan seperti penerbangan, pelayaran, dan pertanian.
Melalui pengalihan pendaratan pesawat Lion Air ke Makassar, terdapat pelajaran berharga terkait pentingnya prosedur keselamatan dalam industri penerbangan. Hal ini menegaskan bahwa keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama, bahkan di saat cuaca ekstrem.
Para penumpang yang semula akan mendarat di Kupang diharapkan dapat memahami situasi ini dan mewaspadai potensi keterlambatan akibat kondisi cuaca. Pihak Lion Air tentunya berupaya memberikan pelayanan terbaik meski dalam kondisi yang menantang.
Dengan adanya pengalihan pendaratan ini, direkomendasikan bagi penumpang untuk tetap aktif berkomunikasi dengan pihak maskapai mengenai informasi terbaru dan perubahan jadwal yang mungkin terjadi.
Informasi lebih lanjut mengenai cuaca dan aman dalam perjalanan bisa diakses melalui portal resmi BMKG. Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat menghadapi kondisi cuaca ekstrem dengan lebih siap dan tenang.





