Kementerian Perindustrian Republik Indonesia berkomitmen untuk memajukan industri kayu olahan dengan cara menghadirkan teknologi mutakhir yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dalam pidato di pameran International Furniture Manufacturing Components and Woodworking Machinery (IFMAC & WOODMAC) 2025, Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika menekankan pentingnya industri kayu olahan sebagai sektor hilir yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian negara.
Industri kayu olahan, yang menyuplai berbagai produk furnitur dan bahan baku untuk konstruksi, terus menunjukkan permintaan tinggi di pasar, baik domestik maupun internasional. Juli merinci bahwa ke depannya, industri ini akan semakin berperan dalam pertumbuhan ekonomi melalui kinerja ekspor serta memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. "Permintaan produk kayu olahan masih terbilang tinggi, terutama karena proyek-proyek konstruksi yang terus berjalan," ungkapnya.
Dalam upaya meningkatkan daya saing, Kemenperin berencana untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak guna memberikan akses terhadap teknologi modern. Hal itu bertujuan agar industri kayu olahan dan furnitur di Indonesia dapat memanfaatkan perangkat yang efisien, hemat energi, dan sesuai dengan standar terkini. "Kami berharap IFMAC & WOODMAC 2025 dapat menjadi platform yang menyediakan akses kepada produk mesin, peralatan, dan komponen pendukung lainnya," tambah Juli.
Inovasi dan Transformasi Teknologi
Presiden Direktur PT Wahana Kemalaniaga Makmur, Rini Sumardi, juga menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam industri ini. Ia menyatakan bahwa pameran ini bertujuan menyatukan inovator dari berbagai belahan dunia dengan keahlian lokal untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan. “Kami ingin memposisikan Indonesia sebagai pemimpin global dalam industri kayu dan furnitur, yang tentunya harus didukung oleh teknologi yang tepat,” katanya.
Beberapa tempat dalam pameran berhasil menampilkan teknologi terbaru yang menawarkan solusi kreativitas dan produktivitas yang lebih baik. Masyarakat industri dan pelaku usaha diharapkan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengadopsi teknologi yang dapat mendukung bisnis mereka dalam menghadapi tantangan global.
Peluang Ekonomi yang Besar
Kemenperin juga menyadari bahwa untuk memanfaatkan peluang ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan lembaga pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai. Hal ini penting agar industri kayu olahan dapat bertransformasi secara menyeluruh dan bersaing di tingkat internasional.
Permintaan akan produk kayu olahan dari negara-negara lain masih sangat tinggi, dan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain utama dalam pasar global. Membangun kapabilitas teknologi dan meningkatkan keterampilan kerja menjadi dua fokus utama yang akan membuat sektor ini mampu bersaing.
Integrasi Keberlanjutan dalam Produksi
Selain aspek teknologi, keberlanjutan juga menjadi isu sentral dalam strategi Kemenperin. Dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, Kementerian mendorong industri untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan. "Kami akan mendukung penggunaan bahan baku yang berkelanjutan dan proses produksi yang minim limbah," tegas Juli.
Ke depan, industri kayu olahan diharapkan tidak hanya mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Dengan langkah ini, Indonesia dapat mendapatkan reputasi yang baik di pasar internasional dan menarik lebih banyak investasi.
Dengan semua upaya ini, diharapkan industri kayu olahan Indonesia akan semakin canggih dan siap menghadapi tantangan serta mengambil peluang di era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang. Melalui inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan, sektor ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi lebih terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.
