Legislator Dorong Evaluasi Menyeluruh MBG: Ini Alasannya dan Pentingnya

Sejumlah pimpinan DPR Indonesia mengimbau agar pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dievaluasi secara menyeluruh daripada dihentikan. Mereka menilai bahwa meskipun terjadi sejumlah kasus keracunan makanan, program ini masih mendukung upaya peningkatan kualitas gizi anak-anak di Indonesia.

Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah, menegaskan pentingnya program MBG sebagai langkah strategis pemerintah. “Program prioritas Presiden ini adalah hal baik yang harus didorong. Jika ada masalah, pemerintah perlu melakukan deteksi cepat,” ujar Said dalam sebuah pernyataan pers. Konteks yang dihadapi adalah laporan terkait 5.300 hingga 5.800 orang yang terlibat dalam kasus keracunan makanan. Namun, dia menekankan bahwa masalah ini seharusnya tidak dianggap sebagai alasan untuk menghentikan program tersebut.

Said juga memperingatkan agar tidak mengorbankan kualitas gizi demi angka jumlah porsi. Saat ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melayani hingga 3.000 porsi per hari. Menurutnya, jumlah tersebut berisiko menurunkan kualitas makanan yang disajikan. “Seharusnya, satu SPPG cukup untuk 1.500 porsi agar makanan yang dihasilkan tetap segar dan berkualitas saat sampai di sekolah,” tegasnya.

Urgensi Mengatasi Stunting

Ketua Komisi IX DPR, Felly Estelita Runtuwene, sejalan dengan Said, menggarisbawahi bahwa program MBG berperan vital dalam menurunkan angka stunting, yang kini berada di angka 14,5 persen. “Kita tidak boleh berhenti di sini. Dengan MBG, kami harap angka stunting bisa menuju nol,” ujarnya.

Felly menambahkan bahwa program ini tidak hanya berpengaruh positif terhadap kesehatan anak, tetapi juga berpotensi memberikan dampak ekonomi yang luas bagi petani dan pedagang lokal. Pentingnya kesejahteraan ekonomi di tingkat komunitas turut menguatkan keberlangsungan program ini.

Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi juga telah meminta maaf terkait insiden keracunan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan evaluasi bersama Badan Gizi Nasional dan pemerintah daerah. “Kami berkomitmen memastikan bahwa seluruh yang terdampak mendapatkan penanganan yang baik dan cepat,” katanya.

Kepentingan untuk Evaluasi Adalah Kunci

Kepemimpinan DPR menekankan pentingnya evaluasi yang komprehensif dan pengawasan yang lebih ketat dalam pelaksanaan program MBG. Hal ini dinyatakan dengan harapan bahwa program ini bisa terus memberikan manfaat bagi generasi muda Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih hati-hati, mereka optimis bahwa MBG dapat berjalan lebih baik.

Berbagai pendapat dari tokoh-tokoh DPR menunjukkan adanya kesepakatan bahwa ketahanan pangan dan kesehatan generasi muda adalah prioritas utama. Dengan kerjasama antara pemerintah dan DPR, diharapkan program ini tidak hanya akan tetap ada tetapi juga terus beradaptasi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada.

Dukungan Masyarakat Adalah Penting

Partisipasi dan dukungan masyarakat juga tak kalah penting. Keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan serta memberikan umpan balik merupakan elemen kunci untuk menjaga kualitas program ini. Melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan DPR, diharapkan program MBG dapat terus berlanjut dan berkontribusi kepada masyarakat, terutama dalam hal kesehatan dan pendidikan.

Dalam konteks ini, perbaikan berkelanjutan dan evaluasi menjadi elemen penting dalam memastikan bahwa program ini berfungsi secara optimal untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pemahaman kolektif akan pentingnya gizi bagi kesehatan anak diharapkan dapat mendorong semua pihak untuk berkontribusi secara proaktif dalam implementasi program ini.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, harapannya adalah generasi muda Indonesia akan sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button