Papua Barat Journey 2025: Menyusuri Keindahan Laut dan Pegunungan

Papua Barat Journey 2025 adalah sebuah ekspedisi kolaboratif yang dirancang untuk memperkenalkan keindahan alam Papua Barat, mulai dari laut yang biru di Teluk Doreri hingga hutan rimba Pegunungan Arfak. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 11–19 November 2025 di Manokwari dan Teluk Wondama. Ekspedisi ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman budaya yang otentik, serta kegiatan konservasi yang bertujuan untuk menjadikan Papua Barat sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Alexander R. Sitanala, Ketua Ketapang Dive Community, menjelaskan bahwa Papua Barat Journey 2025 bertujuan untuk merangkul masyarakat adat dan melestarikan tatanan adat yang telah ada. “Melalui ekspedisi ini, kami ingin membuka pesona bahari Papua Barat agar lebih dikenal luas,” ujarnya. Kegiatan ini diprakarsai oleh Ketapang Dive Community dan Rekam Dive Academy, yang berfokus pada potensi wisata bahari, serta pengamatan burung di Kampung Kwau dan wisata bawah laut di Teluk Wondama.

Salah satu tujuan utama dari Papua Barat Journey 2025 adalah mengembangkan jalur wisata baru agar lebih dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa kegiatan awal yang telah dilakukan mencakup survei dan pelatihan untuk masyarakat adat, yang meliputi pelatihan pemandu wisata selam dan teknik konservasi laut. Pelatihan ini juga meliputi aspek pertanian dan agrowisata untuk mendukung kemandirian masyarakat lokal.

Rangkaian program Papua Barat Journey 2025 sangat beragam dan mendalam. Pembukaan acara akan dimulai di Teluk Doreri, di mana peserta akan diperkenalkan pada visi ekspedisi. Kegiatan berikutnya adalah penyelaman sejarah di situs-situs bersejarah Perang Dunia II, seperti di Shinwa Maru dan Cross Wreck, yang akan dilengkapi dengan kegiatan konservasi laut seperti transplantasi karang dan pelepasan tukik.

Selanjutnya, peserta akan melakukan trekking dan pengamatan burung di Kampung Kwau, Pegunungan Arfak. Di sini, peserta dapat menikmati keanekaragaman hayati Papua Barat sembari berinteraksi dengan komunitas adat setempat. Eksplorasi Kepulauan Teluk Wondama akan menjadi fase menarik lainnya, di mana peserta akan menyelam ke titik-titik unggulan disambut dengan upacara adat yang autentik.

Diskusi reflektif akan dilakukan di akhir acara di Teluk Wondama. Diskusi ini bertujuan untuk merencanakan langkah-langkah selanjutnya dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan ini. Menurut Alexander, Papua Barat memiliki banyak potensi yang belum tergali. “Kami memperkenalkan spot wisata baru yang tidak kalah indah, serta keunikan budaya masyarakat, terutama di Teluk Doreri dan Teluk Wondama,” tambahnya.

Misi dari Papua Barat Journey 2025 adalah menjadikan Papua Barat bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga sebagai ruang hidup yang kaya akan budaya, sejarah, dan keanekaragaman hayati. Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat lokal, proyek ini memiliki potensi untuk menjadi simbol pariwisata berkelanjutan di Indonesia Timur.

Dasar kegiatan ini adalah komitmen untuk tetap menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian warisan budaya serta lingkungan alam. Diharapkan, hasil dari ekspedisi ini akan menginspirasi lebih banyak orang untuk mengunjungi dan mencintai keindahan alam serta budaya Papua Barat.

Exit mobile version