Armada Global Sumud Flotilla Masuki Zona Kuning, Siap Berlabuh di Gaza

Pelayaran Global Sumud Flotilla kini semakin dekat untuk berlabuh di Gaza. Diperkirakan dalam dua hingga tiga hari ke depan, armada yang membawa bantuan kemanusiaan tersebut akan mencapai garis pantai Gaza. Ketua Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), Muhammad Husein, mengungkapkan bahwa armada terdepan saat ini hanya berjarak sekitar 300 nautical mile (Nm) dari Gaza. Hal ini menandai kemajuan signifikan dalam misi yang berusaha menembus blokade yang diterapkan oleh Israel terhadap wilayah Gaza.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui pertemuan virtual, Husein yang berada di Kapal Observer Summertimes menjelaskan bahwa mereka terus berjuang untuk menyusul 42 kapal lain yang sudah berada di zona kuning pelayaran. "Jarak kapal-kapal Global Sumud Flotilla saat ini hanya tinggal sekitar 300-an nautical miles dari Gaza. Dan insya Allah, kapal-kapal ini akan segera tiba," ujarnya.

Namun tidak tanpa tantangan. Husein mengalami kendala teknis saat kapal sebelumnya, Observer Nusantara, mengalami kerusakan di perairan Sisilia, Italia, sehingga terpaksa harus berpindah ke Kapal Observer Summertimes. Saat ini, kapal tersebut sudah berada di perairan internasional tenggara Kreta, Yunani.

Zona Kuning Pelayaran dan Risiko

Zona kuning menjadi titik krusial bagi armada Global Sumud Flotilla. Terletak di barat daya perairan Siprus dan tenggara Kepulauan Kreta, area ini merupakan titik transisi sebelum memasuki zona merah. Zona merah dikenal berisiko tinggi dan sering menjadi lokasi serangan oleh pasukan Israel terhadap kapal-kapal kemanusiaan. Menurut Husein, semua kapal harus berhati-hati dalam melanjutkan perjalanan melalui wilayah yang rawan tersebut.

Husein saat ini berlayar bersama 21 relawan dari sepuluh negara, mencakup Malaysia, Italia, Afrika Selatan, dan Maroko. Sementara itu, dua relawan Indonesia, Wanda Hamidah dan Muhammad Faturrahman, masih terjebak di perairan Italia karena masalah pada kapal yang mereka tumpangi, bahkan kapten mereka dilaporkan meninggalkan pelayaran.

Tuntutan Dukungan Pemerintah Indonesia

Ketidakpastian dalam perjalanan ini juga disertai dengan sorotan terhadap pemerintah Indonesia. IGPC mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menyatakan dukungannya terhadap misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla. "Kami meminta agar Pak Prabowo cukup hanya disebutkan sebagai bentuk partisipasi dalam melindungi warga Indonesia yang terlibat," jelas Husein.

Keberanian dan aksi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang mendukung keterlibatan warganya, menjadi contoh bagi Indonesia. Organisasi IGPC berharap pemerintah Indonesia menunjukkan sikap serupa dalam upaya melindungi warganya yang ikut berkontribusi dalam misi kemanusiaan ini.

Gerakan Global Sumud Flotilla pun melibatkan banyak relawan dari berbagai negara, yang bersama-sama berupaya menyampaikan bantuan penting ke Gaza. Seiring dengan pelayaran yang berjalan, perhatian internasional terus mengarah pada perkembangan tersebut dan harapan akan tercapainya tujuan misi kemanusiaan menjadi semakin nyata.

Dalam saat-saat sulit ini, solidaritas internasional terhadap rakyat Gaza menjadi semakin relevan. Pembaca di seluruh dunia dapat mengikuti perkembangan selanjutnya dari armada ini, sambil menanti momen bersejarah ketika bantuan kemanusiaan tersebut akhirnya sampai ke tujuan yang dituju.

Src: https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/9K5e8nlK-masuki-zona-kuning-armada-global-sumud-flotilla-makin-dekat-berlabuh-di-gaza?page=all

Exit mobile version