Hingga Minggu Pagi, 37 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Ditemukan

Hingga Minggu pagi, total 37 jenazah santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny telah ditemukan setelah runtuhnya musala di akses tersebut. Dari informasi yang diperoleh, jumlah korban meninggal yang sudah terdata mencapai angka tersebut, sementara tiga jenazah telah diserahkan kepada keluarga pada Minggu dini hari. Proses identifikasi masih berlangsung, dan tim DVI Polri mengirimkan 54 sampel DNA ke Jakarta untuk membantu mengungkap identitas para korban.

Dalam peristiwa tragis ini, total korban yang berhasil ditemukan hingga saat ini berjumlah 141 orang, yang terdiri dari 104 santri dalam kondisi selamat, 37 santri yang meninggal dunia, serta satu jenazah yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Tim pencarian masih mencari 26 santri lainnya yang dilaporkan hilang.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terlihat langsung terlibat dalam penanganan bencana ini. Ia mengunjungi RS Bhayangkara Surabaya untuk melihat proses identifikasi dan memberi dukungan moral kepada keluarga korban. Khofifah menegaskan, seluruh tim gabungan berupaya maksimal untuk mempercepat proses identifikasi dan evakuasi.

Dalam penjelasannya, Khofifah mengungkapkan bahwa ia mengerti betapa sulitnya situasi yang dihadapi oleh keluarga para santri. Ia menjanjikan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan penuh bagi keluarga yang terdampak, termasuk menyediakan tempat menginap bagi mereka yang menunggu informasi lebih lanjut tentang santri yang hilang.

Proses Identifikasi yang Intensif

Tim DVI Polri saat ini tengah fokus untuk mengidentifikasi santri yang menjadi korban. Pengumpulan data DNA menjadi salah satu langkah penting dalam memastikan identitas jenazah. Petugas di RS Bhayangkara Surabaya menyatakan, identifikasi ini sangat dibutuhkan mengingat banyaknya korban yang berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda.

Beberapa orang tua santri yang hadir di lokasi tampak cemas dan berharap agar pihak berwenang dapat segera menemukan anak-anak mereka. Tim gabungan dari berbagai institusi, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan lokal, terus bekerja keras untuk mengevakuasi dan menemukan yang masih hilang.

Dukungan dari Masyarakat

Sementara itu, masyarakat di sekitar Ponpes Al Khoziny juga menunjukkan kepedulian yang tinggi. Banyak yang datang untuk memberikan dukungan, baik berupa moril maupun bantuan logistik kepada keluarga korban yang sedang berduka. Beberapa langkah sosial telah diambil untuk membantu meringankan beban yang dialami para keluarga.

Warga setempat mengungkapkan rasa prihatin dan kesedihan mereka atas tragedi ini. Mereka berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan proses pencarian dan memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan dasar para korban dan keluarganya.

Sebagai lanjutan dari situasi yang sangat mengkhawatirkan ini, pihak kepolisian juga melakukan penyelidikan lebih jauh mengenai penyebab ambruknya musala. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kejadian tersebut, tetapi pihak berwenang berjanji untuk menginvestigasi dengan seksama agar ke depannya tidak terulang kembali.

Peristiwa pahit ini bukan hanya merupakan kehilangan bagi keluarga yang langsung terdampak, tetapi juga menjadi duka mendalam bagi seluruh masyarakat. Proses pemulihan diharapkan akan berlangsung dengan baik, dan pemerintah serta masyarakat akan terus bersinergi untuk membantu mereka yang berduka.

Source: mediaindonesia.com

Exit mobile version