Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional untuk Cetak Generasi Emas Berwawasan Global

Pemerintah Indonesia melalui inisiatif Sekolah Garuda telah meluncurkan program pendidikan yang bertujuan untuk mencetak generasi emas yang berwawasan global. Inisiatif ini merupakan bagian dari visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda diharapkan mampu berkompetisi di kancah internasional dengan berbagai bekal pengetahuan dan keterampilan. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.

Dalam langkah konkret, Inspektur II Kemdikti Saintek, Waluyo, mengungkapkan bahwa Sekolah Garuda akan mengimplementasikan kurikulum berstandar internasional. Hal ini dilakukan agar siswa tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing secara global. “Kurikulum kita akan menggunakan kurikulum global, terutama kemampuan Bahasa Inggris,” katanya. Waluyo juga meminta kepala dinas untuk mendukung tenaga pengajar dalam mempersiapkan siswa-siswa ini agar siap beradaptasi di level internasional.

Salah satu hal yang membedakan Sekolah Garuda dari sekolah formal lainnya adalah penekanan pada bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan penguasaan bahasa asing. Dengan pendekatan ini, Sekolah Garuda berusaha memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dibandingkan dengan sistem pendidikan nasional yang ada saat ini.

Untuk memastikan kurikulum internasional ini dapat diterapkan dengan baik, pemerintah telah menyiapkan strategi peningkatan kualitas tenaga pengajar. Sekolah Garuda akan bekerjasama dengan universitas-universitas terkemuka di Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru dan manajemen sekolah. “Kita sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi di Bali untuk membimbing para guru agar bisa membawa sekolah menuju standar internasional,” jelas Waluyo.

Pelatihan yang direncanakan tidak hanya mencakup metode pengajaran modern, tetapi juga pembelajaran berbasis proyek dan riset. Tujuannya adalah untuk melatih siswa agar mampu berpikir kritis dan inovatif, keterampilan yang sangat dibutuhkan di era global saat ini. Dari sisi pendanaan, program Sekolah Garuda sepenuhnya didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan komitmen penuh dari pemerintah untuk membangun infrastruktur pendidikan yang memadai.

Tidak hanya itu, Sekolah Garuda juga menawarkan beasiswa penuh bagi siswa berprestasi, sehingga akses pendidikan berkualitas dapat dinikmati oleh semua kalangan. “Pemerintah akan memberikan beasiswa gratis bagi yang berprestasi. Yang penting adalah prestasi, bukan kondisi ekonomi,” tegas Waluyo. Dengan demikian, program ini berupaya untuk menciptakan kesetaraan dalam akses pendidikan.

Waluyo menekankan bahwa penerapan kurikulum internasional ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Saat ini, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura yang lebih dulu menerapkan sistem pendidikan berbasis global. “Kita harus mengejar ketertinggalan. Sekolah Garuda ini hadir untuk menciptakan SDM unggul agar Indonesia bisa sejajar dengan negara lain,” tuturnya.

Lulusan dari Sekolah Garuda diharapkan dapat memberikan kontribusi di berbagai bidang strategis seperti riset, teknologi, dan ekonomi kreatif. Selain fokus pada aspek akademik, Sekolah Garuda juga akan mengintegrasikan pembelajaran dengan pengembangan ekonomi kreatif dan kewirausahaan. Ini sejalan dengan pandangan Kementerian Ekonomi Kreatif yang memandang kreativitas sebagai kunci pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Dengan pendekatan holistik ini, diharapkan siswa Sekolah Garuda tidak hanya akan memahami teori, tetapi juga mampu menciptakan karya-karya inovatif dan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Inisiatif ini diharapkan mampu mengantarkan Indonesia ke arah yang lebih maju dan berdaya saing tinggi di ruang lingkup global, sejalan dengan cita-cita besar bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Source: www.suara.com

Exit mobile version