Aksi Bela Palestina: Massa Desak Pemerintah RI Awasi Gencatan Senjata Gaza

Ribuan orang berhasil mengumpulkan massa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada hari Minggu, 12 Oktober 2025, dalam sebuah aksi bela Palestina. Aksi tersebut dipenuhi dengan semangat solidaritas terhadap rakyat Gaza dan menuntut pemerintah Indonesia untuk lebih aktif dalam mengawal gencatan senjata di wilayah konflik tersebut. Dalam deklarasi yang disampaikan, para peserta aksi meminta agar pemerintah segera mengirimkan pasukan perdamaian guna mencegah pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel.

“Indonesia agar segera melaksanakan komitmennya untuk mengirim 20.000 pasukan penjaga perdamaian untuk mencegah kejahatan Israel selaku residivis genosida,” ungkap salah satu orator di panggung, mewakili puluhan ribu suara yang berkumpul di sana untuk mengekspresikan kepedulian terhadap rakyat Palestina. Tuntutan tersebut mencerminkan kepedulian mendalam warga Indonesia terhadap nasib masyarakat Gaza, yang terus mengalami pembantaian dan penganiayaan.

Dalam aksi ini, massa berdiri dengan tegas untuk memprotes tindakan Israel dan menyerukan agar pemerintah Indonesia mengawal gencatan senjata yang saat ini tengah berlangsung. Para peserta aksi juga mendesak agar ada undang-undang yang mengatur pemboikotan produk Israel, sebagai bagian dari usaha untuk menekan rezim penjajah tersebut. “Pemerintah Indonesia dan parlemen bertugas mengawal gencatan senjata dan mencegah genosida dengan kekuatan dan kebijakan,” lanjut orator tersebut.

Aksi ini dikenang dengan berbagai simbol persatuan, seperti berkibarnya ratusan bendera Palestina yang memperkuat pesan bahwa rakyat Indonesia tidak akan membiarkan Gaza berjuang sendirian. Para peserta datang dengan membawa bendera dan syal Palestina, yang menjadi simbol solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan.

Di tengah demonstrasi, setiap langkah diiringi dengan pekikan semangat “Stop Genocide” dan “Free Palestine”, memancarkan energi kolektif yang menunjukkan solidaritas yang mendalam. Salah satu peserta aksi menegaskan, “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membesarkan perlawanan terhadap penjajah Israel demi hadirnya Palestina yang benar-benar merdeka.”

Aksi bela Palestina ini juga berlangsung tidak jauh dari berita tentang berakhirnya perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, yang memberikan konteks emosional bagi demonstran. Mereka merasa perlu memperkuat suara mereka agar tidak ada lagi konflik yang mengorbankan nyawa tak berdosa.

Dalam penyelenggaraan aksi ini, aparat keamanan, yang terdiri dari 1.722 personel gabungan, dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah atas potensi konflik yang dapat terjadi selama aksi berlangsung dan mengantisipasi tindakan provokatif yang dapat merusak suasana damai.

Perlu diingat bahwa kenyataan di lapangan sering kali jauh dari kata damai. Penyerangan terhadap warga sipil di Gaza yang terus berlanjut membuat banyak orang merasa harus bersuara dan melakukan aksi nyata untuk menuntut keadilan. Hal ini terlihat jelas dari konsistensi masyarakat Indonesia dalam mengekspresikan dukungan mereka terhadap Palestina, sekaligus menuntut tindakan konkret dari pemerintah.

Sebagai penutup, aksi bela Palestina di Jakarta ini tidak hanya menggambarkan kepedulian warga terhadap situasi di Gaza, tetapi juga menciptakan kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk mempertahankan hak asasi manusia. Momentum ini menjadi pengingat bahwa perdamaian di dunia sangat bergantung pada tindakan dan kebijakan yang diambil oleh negara-negara, termasuk Indonesia, sebagai bagian dari komunitas internasional yang lebih luas.

Source: www.inews.id

Berita Terkait

Back to top button