Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pemerintah menunjukkan kemajuan signifikan dalam mencapai kemandirian di tiga sektor penting: pangan, energi, dan sumber daya manusia (SDM). Kebijakan strategis yang diterapkan selama ini bertujuan untuk memperkuat pondasi menuju Indonesia Emas 2045, dan hasilnya mulai terlihat.
Ketahanan Pangan Meningkat
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa kebijakan pangan nasional menghasilkan capaian luar biasa. Stok beras nasional kini mencapai lebih dari 4 juta ton, merupakan angka tertinggi dalam sejarah Indonesia dan menandai berakhirnya kebutuhan impor beras medium. “Capaian ini adalah hasil kolaborasi lintas lembaga di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo,” cetusnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi beras nasional pada tahun ini sudah mencapai 33,1 juta ton dan diperkirakan akan menembus 34 juta ton hingga akhir tahun. Keberhasilan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.
Inovasi di Sektor Energi
Dalam bidang energi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah telah mencapai dua capaian besar dalam swasembada energi. Peningkatan lifting minyak dari 580.000 barrel per hari menjadi 605.000 barrel menunjukkan keberhasilan transformasi sektor energi. Selain itu, kontribusi energi baru terbarukan dalam total konsumsi listrik meningkat dari 11 persen menjadi 15,5 persen. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menambahkan bahwa kebijakan mandatori biodiesel telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan, dengan penghematan devisa mencapai USD 17,19 miliar atau sekitar Rp 271,78 triliun pada tahun 2024 dan 2025.
Pendidikan dan Pemberdayaan SDM
Di sisi pendidikan, upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sangat terasa. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menyatakan bahwa telah dibuka 165 unit Sekolah Rakyat. “Setiap pemerintah daerah harus memiliki minimal satu Sekolah Rakyat,” tegasnya. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Dampak Terhadap Masyarakat
Satu tahun pemerintahan Prabowo dan Gibran menjadi momentum awal dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdaulat. Dari penguatan sektor pangan dan energi, hingga pendidikan yang merata, langkah-langkah ini terus dirasakan oleh masyarakat. Keberhasilan dalam ketahanan pangan mengurangi ketergantungan pada impor, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap perekonomian domestik. Masyarakat kini lebih optimis menghadapi masa depan, berkat langkah-langkah nyata yang telah dilakukan oleh pemerintah.
Dalam rangka memperkuat program-program tersebut, pemerintah juga memberikan perhatian lebih terhadap kolaborasi antara berbagai lembaga dan sektor. Dukungan dari masyarakat dan semua elemen bangsa menjadi kunci dalam mencapai keberhasilan ini. Dengan adanya langkah nyata yang menunjukkan hasil, diharapkan semua pihak dapat terus bersinergi untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Tantangan ke Depan
Meski hasil-hasil telah diperoleh, tantangan ke depan tetap ada. Dari memastikan keberlanjutan stok pangan, transisi energi yang ramah lingkungan, hingga memperluas akses pendidikan yang berkualitas, semua memerlukan perhatian dan strategi yang matang. Dengan komitmen yang tinggi, pemerintah berupaya menjadikan semua komponen tersebut sebagai bagian integral dalam membangun masa depan yang lebih baik untuk bangsa Indonesia.
Pemerintah berupaya keras agar hasil yang dicapai dapat dipertahankan dan ditingkatkan, mengingat potensi besar yang dimiliki Indonesia. Kerjasama antar sektor menjadi sangat penting untuk terus melangkah maju.
Source: www.viva.co.id





