Anak-Anak Bali Diajarkan Merawat Pohon Agar Tumbuh Menjadi Raksasa

Dalam upaya membangun kesadaran lingkungan sejak dini, anak-anak Bali kini diperkenalkan pada program "Pohonku, Sahabatku," yang diluncurkan oleh Yayasan Jati Nusa Lestari dan Yayasan Nuanu Junior Angels. Program ini merupakan inisiatif inovatif yang menggabungkan pedagogi, seni, dan konservasi, di mana anak-anak diberi kesempatan untuk menjadi orang tua asuh bagi benih pohon jati.

Menurut Nadya Adinda, representatif Yayasan Jati Nusa Lestari, program tersebut tidak hanya soal penanaman pohon. Anak-anak diajarkan cara merawat benih jati sebagai bagian dari pengalaman edukatif yang membangun rasa tanggung jawab dan solidaritas dengan alam. "Benih yang tumbuh sehat nantinya akan ditanam di lokasi konservasi, sebagai wujud komitmen jangka panjang dalam membangun hutan sosial," ujarnya.

Acara penanaman pohon jati berlangsung di Kids Academy, Nuanu Creative City, Tabanan, Bali, dan dihadiri oleh anak-anak yang antusias mengikuti program tersebut. Para peserta tidak hanya diperkenalkan kepada benih jati, tetapi juga melakukan sesi interaktif, termasuk undian untuk menentukan pohon yang akan mereka asuh. Setiap anak menerima paket peralatan perawatan pohon, yang mencakup tanah, pupuk cair, dan Buku Harian Pohon untuk mencatat perkembangan tanaman mereka.

Pendidikan dan Kolaborasi

Penasihat Yayasan, Tommy F. Awuy, menekankan pentingnya pendidikan lingkungan sejak usia dini. "Program ini dirancang sebagai ruang belajar yang menyenangkan sekaligus bermakna, di mana anak-anak memahami pentingnya pohon dan lingkungan hidup." Melalui metode pengalaman langsung, anak-anak tidak hanya belajar secara teori tetapi juga praktek tentang perawatan pohon.

Setiap peserta mendapatkan Kartu Adopsi yang mencantumkan identitas pohon dan pengasuhnya, serta diminta untuk mencatat setiap perubahan fisik pohon dalam Buku Harian Pohon. Mereka juga diajarkan cara memberi nama pohon, menggemburkan tanah, memberi pupuk, dan menyiram, yang memungkinkan mereka merasakan keterikatan emosional dengan tanaman yang mereka rawat.

Keterlibatan Emosional dan Kreativitas

Aktivitas ini berfungsi tidak hanya sebagai sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi wadah untuk eksplorasi dan kreativitas. Anak-anak akan menyiram pohon secara rutin, mengukur pertumbuhan, serta menggambar kehidupan liar di sekitar pohon. Pendekatan ini dapat meningkatkan ketekunan dan kemampuan observasi mereka.

Melalui program "Pohonku, Sahabatku," anak-anak belajar bahwa merawat pohon bukan sekadar tugas, tetapi juga merupakan wujud cinta terhadap alam. Mereka diajak untuk membayangkan bahwa tangan-tangan kecil mereka dapat membuat perubahan besar di masa depan.

Dampak Jangka Panjang

Program ini tidak hanya memberi dampak langsung pada anak-anak yang terlibat, tetapi juga menciptakan kesadaran lebih luas tentang pentingnya konservasi lingkungan. Harapan dari Yayasan adalah agar generasi muda di Bali dapat berkontribusi pada usaha perlindungan lingkungan dalam cara yang berkelanjutan.

Inisiatif seperti ini juga menciptakan ruang kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan komunitas. Semua pihak diharapkan dapat bersama-sama menumbuhkan kebiasaan hidup yang lebih ramah lingkungan.

Program "Pohonku, Sahabatku" adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa generasi mendatang memiliki pemahaman dan rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap lingkungan. Dengan melibatkan anak-anak sejak dini, diharapkan mereka dapat tumbuh menjadi individu yang peduli dan proaktif dalam menjaga kelestarian alam.

Melalui kegiatan yang menyenangkan dan bermakna ini, kita dapat melihat bagaimana masa depan yang lebih hijau, penuh kepedulian, dan lebih manusiawi bisa menjadi nyata. Apa yang dimulai dari benih kecil hari ini, mungkin akan tumbuh menjadi hutan yang lebat di masa depan.

Source: mediaindonesia.com

Berita Terkait

Back to top button