
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkesempatan hadir dalam acara Dies Natalis ke-62 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat, 17 Oktober 2025. Kehadirannya disambut hangat oleh mahasiswa dan sivitas akademika, mengingat Jokowi adalah alumni dari fakultas tersebut. Dalam sambutannya, Rektor UGM, Ova Emilia, secara resmi menyambut Jokowi sebagai “Bapak Alumni Kebanggaan Fakultas Kehutanan”.
Acara yang bertema “Nandur Rasa, Ngunduh Paseduluran” juga dihadiri oleh Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang bertindak sebagai orator utama. Kehadiran sejumlah dekan dan pimpinan UGM menambah suasana akrab dan penuh rasa kebersamaan di auditorium yang berlangsung meriah tersebut. Momen ini bukan saja menjadi ajang silaturahmi bagi alumni, tetapi juga sebagai penghargaan atas kontribusi UGM dalam pendidikan dan penelitian di bidang kehutanan.
Jokowi, dalam kesempatan tersebut, mengucapkan selamat atas perayaan Dies Natalis. Ia menekankan pentingnya aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Mari kita rawat warisan alam untuk anak cucu kita,” ujarnya. Keterlibatannya sebagai alumni mengingatkan semua pihak mengenai tanggung jawab untuk menjaga kelestarian ekosistem yang ada.
Dalam penjelasannya, Jokowi mengungkapkan bahwa undangan untuk hadir di acara tersebut disampaikan secara langsung oleh dekan fakultas. Hal ini mencerminkan kedekatan emosional yang terjalin antara alumni dan almamater. Kehadirannya menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan antara pemerintah dan dunia akademis, terutama dalam konteks kebijakan lingkungan.
Rektor Ova Emilia pun menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah untuk riset dan kebijakan yang berpihak pada konservasi hutan. Ia berharap pemerintahan yang ada dapat memperkuat kebijakan nasional untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan. “Kebijakan yang berpihak akan sangat membantu dalam menjaga kelestarian hutan kita,” ungkapnya.
Kehadiran Jokowi juga menunjukkan perhatian pemerintah terhadap isu-isu lingkungan dan peran perguruan tinggi sebagai pusat inovasi dan restorasi alam. Dalam dunia yang terus berubah, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Hal ini menambah urgensi bagi institusi pendidikan untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi.
Sebagai alumni, Jokowi tidak hanya menjadi figur simbolis, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan. Ini juga menggambarkan bagaimana ilmu pengetahuan yang diperoleh dari UGM dapat diaplikasikan secara nyata dalam praktik kebijakan publik yang berdampak positif bagi masyarakat dan ekosistem.
Momen Dies Natalis ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan alumni lainnya untuk selalu berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Dengan semangat kebersamaan, UGM dan para lulusan diharapkan dapat terus berinovasi dalam menemukan solusi bagi masalah lingkungan yang ada saat ini.
Melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi, Fakultas Kehutanan UGM berkomitmen untuk menghasilkan kajian dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan saat ini. Di masa mendatang, dukungan dari alumni seperti Jokowi dan pemerintah menjadi harapan besar bagi keberlangsungan pengetahuan dan praktik dalam sektor kehutanan dan lingkungan. ದಿನ, peran aktif semua pihak akan sangat penting untuk mencapai kelestarian yang diimpikan.
Source: news.okezone.com





