Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djamari Chaniago baru-baru ini mengunjungi ribuan prajurit cadangan yang berada di Monas, Jakarta, pada tanggal 20 Oktober 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk mengecek kesiapan pasukan cadangan yang dimiliki oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Dalam pertemuannya, Djamari menegaskan bahwa pasukan cadangan ini tidak akan dikerahkan secara sembarangan, melainkan hanya dalam situasi yang mendesak.
Dalam penjelasannya, Djamari mengatakan, "Sebagai cadangan, tentunya mereka tidak mungkin dikerahkan setiap saat, karena pada saat pengerahan, itu artinya ada sesuatu kebutuhan yang harus segera diatasi." Pernyataan ini menunjukkan bahwa penggabungan pasukan cadangan akan menjadi langkah strategis yang diambil pemerintah ketika menghadapi situasi tertentu.
Kesiapan Pasukan Cadangan
Djamari menilai tugas sebagai prajurit cadangan adalah tanggung jawab yang sangat penting dan mulia. Ia menggarisbawahi bahwa peran mereka tidak hanya untuk keamanan fisik, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. "Untuk tetap menjaga keamanan, untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat merasakan bagaimana perkembangan negeri ini dan kemajuan yang telah dicapai oleh pemerintahan sekarang," ujarnya.
Di sisi lain, Djamari memberikan gambaran bahwa situasi politik dalam negeri saat ini tetap aman dan terkendali. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa tugas menjaga keamanan harus terus dilakukan, terutama dalam menghadapi potensi tantangan yang mungkin muncul di masa mendatang.
Tujuan Pengerahan Pasukan
Menko Polkam menjelaskan bahwa mobilisasi prajurit cadangan bukanlah langkah yang diambil dengan sembarangan. Dalam situasi yang tidak terduga atau saat dibutuhkan, pemerintah harus bersiap. Menurutnya, "Kalau dikerahkan, artinya ada sesuatu." Dengan kata lain, pengerahan pasukan cadangan merupakan langkah pencegahan yang strategis untuk memastikan situasi tetap kondusif.
Kesiapan dan latar belakang pelatihan yang dimiliki prajurit cadangan menjadi faktor penting dalam menentukan seberapa cepat mereka dapat dikerahkan jika diperlukan. Djamari juga menekankan pentingnya penguatan koordinasi antara TNI dan instansi terkait lainnya agar respons terhadap potensi ancaman dapat dilakukan dengan efektif.
Masyarakat dan Keamanan Nasional
Lebih lanjut, Djamari menjelaskan bahwa upaya menjaga keamanan tidak hanya merupakan tugas aparat, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Ia mendorong kolaborasi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai. Dalam konteks ini, peran prajurit cadangan sangat vital, bukan hanya sebagai pelindung, melainkan juga sebagai perpanjangan tangan pemerintah di lapangan.
"Nyatanya kita mampu. Bidang politik kita aman, tenang. Bidang keamanan juga masih bisa dikendalikan oleh kita semua," ungkapnya, mencerminkan keyakinan bahwa dengan kerja sama dan komitmen bersama, tantangan-tantangan keamanan di masa depan dapat dihadapi dengan baik.
Kesimpulan Sementara
Kunjungan Djamari ke Monas sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kesiapan pertahanan negara menunjukkan bahwa menjaga stabilitas keamanan tetap menjadi prioritas utama. Dengan adanya prajurit cadangan yang terlatih dan siap sedia, diharapkan keamanan nasional dapat terjaga dengan baik, serta masyarakat dapat merasakan dampak positif dari stabilitas tersebut. Kesiapan prajurit cadangan tidak hanya menjadi penguatan bagi TNI, tetapi juga menjadi bukti komitmen negara terhadap keamanan dan kesejahteraan rakyatnya. Kegiatan ini juga menandakan bahwa meskipun situasi saat ini relatif aman, persiapan untuk menghadapi potensi ancaman tetap harus ada.
Source: news.okezone.com
