Imigrasi Gandeng Pelni: Cek Paspor-Visa Penumpang di Kapal Pesiar

Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, baru-baru ini menandatangani kerjasama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk memperkenalkan program baru yang bernama Immigration on Shipping (IoS). Program ini dirancang untuk mempermudah pemeriksaan keimigrasian di kapal pesiar, sehingga dokumen seperti paspor dan visa dapat diperiksa sebelum kapal bersandar di pelabuhan.

Menurut Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, mekanisme ini bertujuan untuk mempercepat proses kedatangan penumpang, baik warga negara Indonesia (WNI) yang kembali dari pelayaran maupun wisatawan asing. “Dengan adanya pemeriksaan di atas kapal, penumpang bisa langsung melanjutkan perjalanan mereka setibanya di pelabuhan tanpa harus antre di konter imigrasi,” jelas Yuldi.

Pemeriksaan dilakukan oleh petugas imigrasi yang sudah berada di kapal sejak pelabuhan asal keberangkatan. Mereka akan melakukan verifikasi data bagi penumpang dan awak kapal serta memeriksa paspor dan visa. Hal ini, menurut Yuldi, dapat meningkatkan efisiensi, terutama ketika satu kapal pesiar bisa menampung ribuan penumpang. Dengan demikian, waktu tunggu di pelabuhan dapat berkurang secara signifikan.

Sistem IoS ini telah beroperasi sejak Oktober 2022, dan data menunjukkan layanan ini telah melayani lebih dari 215.000 penumpang dari berbagai negara hingga April 2025. Di antara negara-negara tersebut, jumlah penumpang terbanyak berasal dari Australia (11.523 orang), Amerika Serikat (8.460 orang), dan Inggris (7.504 orang). Selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2025, sebanyak 2.515 penumpang dilayani melalui IoS, dan pada Idulfitri 2025, jumlahnya mencapai 18.329 orang.

Pelabuhan-pelabuhan utama yang melayani kapal pesiar termasuk Pelabuhan Benoa di Bali, yang tercatat paling padat dengan 48 kapal pesiar, serta Pelabuhan Labuan Bajo, Tanjung Priok, Sabang, dan Tanjung Emas. Dengan adanya kerja sama ini, Imigrasi berharap proses pemeriksaan di pelabuhan bisa berjalan lebih cepat, aman, dan nyaman bagi semua penumpang.

Kerja sama antara Imigrasi dan Pelni ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan industri wisata bahari di Indonesia. Dengan layanan yang lebih efisien, diharapkan akan berdampak positif terhadap ekonomi lokal di daerah-daerah pelabuhan. Yuldi menegaskan, “Kami berkomitmen untuk memperkuat kerja sama lintas sektor demi memberikan pelayanan keimigrasian yang prima.”

Sebagai tambahan, diharapkan bahwa inisiatif ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan penumpang, tetapi juga meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi wisata bahari yang modern dan professional. Pelayanan yang memadai dan efisien dalam pemeriksaan imigrasi diyakini dapat menarik lebih banyak wisatawan dan pengusaha di sektor pelayaran.

Dengan adanya perubahan ini, Imigrasi dan Pelni berupaya untuk menjawab tantangan pelayanan di masa depan serta memastikan bahwa industri pariwisata Indonesia mampu bersaing secara global.

Source: www.beritasatu.com

Berita Terkait

Back to top button