Banjir rob yang melanda wilayah pantura Jawa Tengah, termasuk Semarang dan Demak, berdampak pada sejumlah infrastruktur, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Enam SPBU di ruas Kaligawe-Sayung dilaporkan terdampak, meskipun Pertamina memastikan pasokan energi tetap aman dan pelayanan berjalan lancar.
Menurut Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga JBT, Taufik Kurniawan, sejauh ini, semua SPBU di kawasan tersebut masih beroperasi dengan stok bahan bakar yang mencukupi. Walaupun demikian, Pertamina mengambil langkah antisipatif untuk memastikan pelayanan tidak terganggu. “Kami terus memantau kualitas BBM di SPBU terdampak,” ujarnya. Jika terdeteksi adanya intrusi air ke dalam tangki penyimpanan, pihaknya tidak segan-segan menutup SPBU tersebut sementara waktu untuk penanganan.
Sebagai langkah strategis, jalur distribusi yang biasa dilalui untuk pengangkutan bahan bakar telah dialihkan. Rute yang umumnya melewati Kaligawe-Sayung-Demak-Kudus-Jepara-Pati kini dialihkan melalui jalur Karangawen. Taufik menambahkan, pasokan untuk wilayah Selatan Demak dan Purwodadi sekarang disuplai dari Terminal BBM Boyolali, bukan lagi dari Semarang.
Pengalihan ini juga mencakup distribusi elpiji yang kini dialihkan melalui supply point Rembang. Selain itu, operasi kapal dari Terminal LPG Kelindo dan Opsiko Semarang dipindahkan ke Terminal Hema Rembang. Langkah-langkah tersebut diambil demi menjaga kelangsungan pasokan energi di tengah situasi banjir yang melanda.
Banjir rob yang terjadi di pemukiman warga juga tampaknya menjadi isu yang cukup serius, mengingat dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Pengalihan jalur distribusi ini diharapkan dapat meminimalkan gangguan terhadap pasokan energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pertamina berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasokan, meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, Pertamina terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memantau situasi dan kondisi SPBU yang berada di daerah terdampak. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa konsumen tetap bisa mendapatkan bahan bakar yang diperlukan tanpa kendala berarti.
Kekhawatiran akan kualitas bahan bakar juga menjadi perhatian utama. Intrusi air, yang bisa terjadi karena kondisi banjir, dapat mengganggu kualitas BBM. Oleh karena itu, pemantauan secara intensif dilakukan untuk mencegah potensi masalah yang lebih besar.
Masyarakat di daerah terdampak diimbau untuk tetap waspada dan paham bahwa situasi ini akan terus dipantau oleh Pertamina. Ketersediaan bahan bakar yang lancar sangat penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari, apalagi di saat bencana seperti ini.
Di saat yang sama, imbauan untuk menghadapi situasi bencana juga sangat diperlukan. Masyarakat diharapkan dapat mengikuti arahan dari pihak berwenang dan tetap berkomunikasi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi pasokan energi dan kebijakan terkait.
Dengan berbagai langkah antisipatif yang diambil, Pertamina berusaha untuk mengurangi dampak dari bencana ini terhadap layanan energi yang krusial bagi masyarakat. Keberlangsungan pasokan energi diharapkan bisa membawa ketenangan bagi warga yang terdampak, sekaligus memperlihatkan komitmen perusahaan untuk menghormati tanggung jawab sosialnya.
Source: mediaindonesia.com
