
Psikolog dan aktivis anak yang sangat dikenal di Indonesia, Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto, baru-baru ini mengejutkan publik dengan pengumuman bahwa ia didiagnosis mengalami stroke ringan. Di usianya yang telah mencapai 74 tahun, kabar ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Meski mengalami masalah kesehatan, Kak Seto tetap optimis dan berusaha memberikan pesan positif kepada penggemarnya dari rumah sakit.
Kak Seto lahir di Klaten, Jawa Tengah, pada 28 Agustus 1951. Sejak memasuki dunia pendidikan dan perlindungan anak, ia menjadi salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar. Perjalanannya di dunia anak dimulai pada tahun 1970-an, bekerja sama dengan pasangan legendaris, Pak Kasur dan Ibu Kasur. Dedikasinya di bidang pendidikan terbukti dari gelar Sarjana, Magister, hingga Doktoral di Psikologi dari Universitas Indonesia.
Di dunia hiburan, Kak Seto dikenal sebagai pencipta karakter Si Komo, boneka komodo yang sangat populer dalam program televisi untuk anak-anak pada era 1990-an. Selain itu, ia berperan mendirikan Yayasan Mutiara Indonesia pada tahun 1982 dan mempelopori pembangunan Istana Anak-Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tak hanya itu, ia juga menjadi sosok di balik pendirian Homeschooling Kak Seto.
Sebagai seorang aktivis, Kak Seto dikenal luas berkat perannya sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dari tahun 1998 hingga 2010. Saat ini, ia masih aktif menjabat sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), di mana namanya sangat terkait dengan upaya perlindungan hak dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia. Ia juga memiliki saudara kembar, Kresno Mulyadi, yang merupakan seorang psikiater anak.
Pada akhir Oktober 2025, Kak Seto mengumumkan bahwa ia harus menjalani perawatan intensif akibat didiagnosis mengalami stroke ringan yang mempengaruhi fungsi kognitif. Menurut penjelasannya, stroke ini disebabkan oleh faktor kekentalan darah dan bukan masalah jantung, yang ia syukuri berkat pola hidup sehat yang selama ini dijalani. “Ternyata saya terdiagnosa ‘Mild Stroke’ yang menyerang fungsi kognitif, bukan motorik,” ujarnya.
Walaupun saat ini dalam masa pemulihan dan disarankan untuk beristirahat total, semangat Kak Seto tak pernah pudar. Ia mengucapkan terima kasih atas perhatian dan doa dari para sahabatnya. Dalam sebuah unggahan, ia menyerukan kepada masyarakat untuk mulai hidup sehat. “Ayo, mulai hidup sehat dari sekarang karena akan sangat membantu di masa tua nanti. Tetap semangat!” ungkapnya.
Pesan ini menunjukkan keyakinan Kak Seto bahwa konsistensi dalam menjaga pola hidup sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan. Sebagai seorang yang telah menghabiskan hidupnya untuk perjuangan anak-anak, Kak Seto tidak hanya memberikan teladan dalam mendidik generasi muda, namun juga dalam menghadapi tantangan usia dengan ketabahan dan optimisme.
Kiprah Kak Seto dalam bidang pendidikan dan perlindungan anak di Indonesia menunjukkan betapa besarnya dedikasi seorang individu untuk menciptakan perubahan positif. Melalui karya-karyanya, ia menginspirasi banyak orang untuk memperhatikan dan mendukung perkembangan serta kesejahteraan anak-anak di Indonesia. Meskipun baru-baru ini menghadapi tantangan kesehatan, semangat dan pemikirannya terus membangkitkan harapan bagi banyak orang.
Source: www.medcom.id





