Cuaca ekstrem dikabarkan akan melanda 23 daerah di Jawa Tengah pada Jumat, 31 Oktober. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan sambaran petir. Meskipun pagi hari cuaca relatif cerah, potensi hujan ringan hingga sedang akan meningkat pada siang, sore, dan awal malam.
Dalam pernyataannya, Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, Doni Prastio, menyatakan bahwa cuaca di perairan utara Jawa Tengah mengalami air laut pasang (rob) dengan ketinggian sekitar 1,1 meter. Hal ini dapat menyebabkan banjir rob di sejumlah daerah di Pantura, sehingga masyarakat di daerah tersebut diminta untuk bersiaga. Sebaliknya, di perairan selatan, gelombang tinggi diperkirakan mencapai 4 meter, yang dapat berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
“Kondisi di perairan utara cukup landai dengan ketinggian gelombang sekitar 0,1 hingga 0,5 meter, namun tidak demikian dengan perairan selatan. Di sana, gelombang tinggi dan kecepatan angin di atas 15 knot dapat membahayakan kapal yang beroperasi,” tambah Doni.
Potensi cuaca ekstrem ini mencakup daerah-daerah seperti Solo Raya, serta bagian timur dan selatan Jawa Tengah, termasuk Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, dan beberapa daerah lainnya. “Setidaknya terdapat 23 daerah di Jawa Tengah yang harus diwaspadai mengingat risiko bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi, seperti tanah longsor dan angin puting beliung,” kata Risca Maulida, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang.
Daftar lengkap area yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem meliputi:
1. Banyumas
2. Purbalingga
3. Banjarnegara
4. Kebumen
5. Purworejo
6. Wonosobo
7. Mungkid
8. Boyolali
9. Karanganyar
10. Sragen
11. Grobogan
12. Blora
13. Rembang
14. Ungaran
15. Temanggung
16. Kendal
17. Batang
18. Kajen
19. Magelang
20. Salatiga
21. Bumiayu
22. Majenang
23. Ambarawa
Cuaca di daerah lainnya diperkirakan akan diguyur hujan ringan hingga sedang. Angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan antara 10 hingga 25 kilometer per jam. Untuk suhu udara dijadwalkan berkisar antara 18 hingga 32 derajat Celsius dengan kelembapan udara antara 60 hingga 95 persen.
Menghadapi situasi ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap mengupdate informasi cuaca serta mengikuti arahan dari pihak berwenang. Kesadaran akan kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi sangat penting, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan. Dengan memahami risiko dan potensi yang ada, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkan.
Penting bagi warga dan pelaut untuk selalu memperhatikan informasi terkini terkait cuaca dan kondisi perairan. Langkah mitigasi, seperti menyiapkan diri dan lingkungan, menjadi kebutuhan mendesak saat menghadapi cuaca ekstrem. BMKG terus berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan bisa diandalkan bagi masyarakat agar lebih waspada dan siap menghadapi cuaca yang tidak menentu.
Source: mediaindonesia.com
