Kepala BKN Bantah Isu Zero Growth dalam Seleksi CPNS 2026, Ini Penjelasannya

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, dengan tegas membantah adanya penerapan prinsip zero growth dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2026. Dalam penjelasannya, Zudan menekankan bahwa isu tersebut tidak pernah ia sampaikan, menambahkan bahwa sebaliknya, pemerintah masih dalam tahap penentuan formasi dan kebutuhan pegawai.

Zudan mengatakan, "Saya tidak pernah mengatakan zero growth untuk seleksi CPNS," saat dihubungi oleh Beritasatu.com pada Jumat, 31 Oktober 2025. Penegasan ini mengklarifikasi berita yang menyebutkan bahwa BKN akan memberlakukan pembatasan jumlah pegawai baru yang direkrut.

Proses Koordinasi Masih Berlanjut

Hingga saat ini, Zudan mengungkapkan bahwa pemerintah belum dapat memastikan jadwal pembukaan seleksi CPNS 2026. Proses ini masih bergantung pada koordinasi intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga (K/L) untuk menyusun kebutuhan formasi.

“Kita sedang koordinasikan dengan K/L terkait sambil menunggu permintaan formasi dari pemerintah daerah dan kementerian/lembaga,” jelasnya. Menurutnya, jika tidak ada instansi yang menghasilkan usulan formasi, maka tidak ada rekrutmen yang bisa dilakukan.

Kebutuhan Formasi Jadi Prioritas

Zudan menjelaskan bahwa proses pembukaan seleksi CPNS 2026 sangat tergantung pada usulan formasi dari instansi pemerintah. Ia menyatakan, “Kalau tidak ada yang meminta formasi, tidak bisa diproses lebih lanjut.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan kepegawaian di instansi masing-masing.

Sebelumnya, komentar mengenai penerapan zero growth dalam rekrutmen CPNS dapat menyebabkan kebingungan di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang menantikan peluang menjadi pegawai negeri. Azaman ini membuat masyarakat mencemaskan keberlanjutan penerimaan pegawai dalam tahun-tahun mendatang.

Klarifikasi Adalah Kunci

Klarifikasi yang diberikan oleh Kepala BKN ini adalah langkah penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada publik. Dengan adanya penegasan bahwa tidak ada penerapan zero growth, diharapkan masyarakat dapat lebih tenang menyikapi isu ini. Transparency dalam proses rekrutmen juga merupakan langkah positif dan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Sementara itu, informasi mengenai serangkaian formasi yang akan dibuka juga sedang dikumpulkan. Pihak BKN terus berupaya untuk mengimplementasikan sistem yang transparan dan efisien dalam rekrutmen ASN.

Strategi Dekat dengan K/L

Zudan menegaskan pentingnya kerja sama dengan K/L untuk melakukan koordinasi yang lebih baik terkait formasi. Hal ini dapat menjadi titik awal dalam menentukan strategi perekrutan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.

“Setiap tahun, kita harus mencermati kebutuhan pegawai di instansi-instansi pemerintahan. Oleh karenanya, koordinasi ini sangat vital,” ujarnya.

Dalam langkah ke depan, masyarakat dan calon pelamar CPNS diharapkan dapat mendapatkan informasi akurat mengenai kebutuhan pegawai. Zudan berkomitmen untuk mendukung semua proses ini agar berlangsung dengan baik, khusunya dalam pembentukan tenaga kerja yang berkualitas di lingkungan pemerintahan.

Sementara itu, dengan adanya pembaruan informasi dan klarifikasi dari BKN, diharapkan tidak ada lagi isu yang menyesatkan mengenai seleksi CPNS 2026. Berita mengenai pembukaan rekrutmen tentunya akan ditunggu dan menjadi harapan bagi banyak pencari kerja di Indonesia. Sedangkan bagi yang ingin terus mendapatkan informasi terbaru terkait seleksi, BKN menyarankan untuk selalu mengikuti pengumuman resmi melalui saluran-saluran yang telah disediakan.

Source: www.beritasatu.com

Exit mobile version